BANDUNG, FOKUSJabar.id: Tim atletik Jabar baru menyumbang satu medali emas dan satu medali perak pada gelaran Pekan Olahraga dan Seni antar Pondok Pesantren tingkat Nasional (Pospenas) VIII tahun 2019. Pada Selasa (26/11/2019), cabang olahraga (Cabor) atletik Pospenas VIII/2019 menggelar babak final di lima nomor di stadion madya atletik SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung.
Satu medali emas yang berhasil diraih kontingen Jabar di Cabor atletik melalui Chindi Silviani di nomor lari 400 meter putri. Chindi menjadi yang tercepat menyelesaikan lomba dengan catatan waktu 66.22 detik.
Di babak final lari 400 meter putri, Chindi berhasil mengalahkan atlet santri asal Banten, Liawati yang mencapai garis finish dengan catatan waktu 68.02 detik dan harus puas dengan medali perak. Sedangkan medali perunggu diraih atlet santri asal Jateng, Elisah Lutfiana dengan catatan waktu 69.32 detik.
Sedangkan di nomor lari 400 meter putra, medali emas menjadi milik atlet santri Sulawesi Selatan, Syahrul Asfar dengan catatan waktu 54.04 detik. Disusul atlet santri asal Bali, Mammad Sulthan dengan catatan waktu 54.11 detik dan atlet santri Papua Barat, Irfan Rumaday dengan catatan waktu 54.45 detik.
Selain medali emas, Jabar pun berhasil meraih medali perak dari Cabor atletik. Yakni dari nomor lompat jauh putri atas nama Selma Camelia yang berhasil melakukan lompatan sejauh 4.36 meter kalah atas atlet sanytri asal Jateng, Elisah Lutfiana yang melakukan lompatan sejauh 4.54 meter.
Jateng pun menambah medali emas dari nomor lompat jauh putra melalui Yusuf Dwi Nugroho yang melakukan lompatan sejauh 6.50 meter. Medali perak diraih atlet santri Sumatera Utara, Muh. Eron Gusdaffa dengan lompatan 6.05 meter dan medali perunggu oleh atlet santri Jatim, Muh. Musfal Daiful dengan lompatan 6.09 meter.
Di nomor bergengsi yakni lari 100 meter, kontingen Jateng berhasil meraih medali emas kelompok putri atas nama Siti Bashiroh dengan catatan waktu 14.04 detik. Siti mengalahkan atlet santri Bali, Safira Husna (14.32 detik) dan atlet santri Jatim, Washilatul Arkhamia (14.48 detik) yang harus puas dengan medali perak dan perunggu.
Sementara di lari 100 meter putra, medali emas diraih atlet santri Jatim, Rahadi Muh. Zidan dengan catatan waktu 11.38 detik. Medali perak diraih Rizky Fadhila (Bali) dengan catatan waktu 11.48 detik dan medali perunggu oleh Adit Ajun (Jateng) dengan catatan waktu 11.57 detik.
Pelatih tim atletik Pospenas VIII Jabar, Muhammad Al Quraisy mengaku jika pihaknya tidak membebankan target muluk-muluk kepada para atlet pada Pospenas VIII tahun 2019. Meski demikian, beberapa atlet memiliki peluang untuk meraih medali emas di beberapa nomor yang dipertandingkan di Cabor atletik Pospenas VIII/2019.
“Yang terpenting, atlet bisa bermain maksimal dan program latihan yang sudah diberikan bisa diterapkan dengan baik di lapangan,” kata Quraisy saat ditemui di stadion madya atletik SPOrT Jabar, Jalan Pacuan Kuda, Arcamanik, Kota Bandung, Selasa (26/11/2019).
Al Quraisy berharap, pencapaian Jabar pada hari pertama pertandingan Pospenas VIII Cabor atletik diharapkan bisa memotivasi atlet lain yang belum bertanding. Pasalnya, masih tersisa sekitar 12 nomor yang belum menggelar babak final.
“Besok (Rabu (27/11/2019), kita punya peluang di beberapa nomor. Salah satunya di nomor lari 800 meter putri. Semoga dengan hasil sekarang, bisa memotivasi atlet lain meraih yang terbaik. Insha Allah, peluang itu masih ada,” tegasnya.
Koordinator Cabor atletik Pospenas VIII/2019, Jucke M. Satria menuturkan, Cabor atletik memperebutkan sebanyak 18 medali emas di sembilan mata lomba. Yakni nomor lari 100 meter putra putri, 200 meter putra putri, 400 meter putra putri, 800 meter putra putri, 5 000/3000 meter putra putri, estafet 4×100 putra putri, lompat jauh putra putri, tolak peluru putra putri, dan lempar lembing putra putri.
“Pada hari ini, sudah 6 medali emas yang tersebar di kontingen Pospenas VIII. Besok (Rabu (27/11/2019) akan diperebutkan enam medali emas dan hari terakhir Kamis (28/11/2019) pun akan diperebutkan enam medali emas,” pungkas Jucke.
(Ageng)
