spot_img
Sabtu 4 Mei 2024
spot_img
More

    Surat Terbuka untuk Kang Emil

    Assalamuallaikum wr, wb,

    Kang Emil yang saya hormati, saya mengenal Anda sebelum Anda duduk sebagai Wali kota Bandung. Sebagai Kepala Biro Tempo Jabar yang berkantor di Bandung, saya mengikuti kegiatan Anda dalam Pilwalkot, hingga Anda terpilih sebagai Wali Kota Bandung.

    Kehadiran Anda sebagai orang nomor satu di Bandung disambut baik oleh masyarakat yang tidak merasakan kebutuhannya dipenuhi oleh pemimpin sebelumnya. Sehingga mereka sangat menggantungkan harapan perubahan agar Bandung menjadi kota yang berperadaban modern dan rakyatnya sejahtera.

    Ketika Anda menjadi Wali Kota, banyak program diluncurkan, tapi hanya sedikit yang berwujud. Sehingga muncul opini-opini tentang pencitraan yang Anda lakukan. Tapi Anda tak peduli, Anda terus bekerja sehingga didapuk banyak penghargaan.

    Selesai tugas sebagai Wali Kota, Anda pun memilih ikut kontestasi pemilihan gubernur Jabar. Kebetulan waktu itu saya baru saja resign dari Tempo. Saya tak menolak ketika ditawari terlibat sebagai timses dibidang media. Saya bersama tim media, mem-branding Anda sebagai cagub yang layak dipilih dengan segudang prestasi yang Anda pernah raih saat menjadi Wali Kota.

    Beruntungnya track record Anda bersih sebagai pejabat, sehingga tak sulit rasanya mem-branding Anda lewat media dan kebetulan Anda juga telah menjadi media darling.

    Berangkat subuh pulang subuh, saya jalani mengikuti jadwal kampanye Anda selama setahun. Banyak suka dan duka saya alami di sana. Setelah Anda terpilih sebagai gubernur, saya memilih jarak untuk keluar dari lingkaran. Saya menjadi penonton dan mengamati cara kerja Anda, kebijakan dan program Anda.

    Namun saya kecewa Anda membentuk TAP (Tim Akselarasi Percepatan) pembangunan yang gemuk dimana gaji TAP menggunakan APBD. Lebih kecewa lagi, Anda melakukan KKN dengan melibatkan adik dan sepupu Anda di TAP, bahkan teman-teman, mantan timses dilibatkan di TAP, tanpa melihat sejauh mana keahlian, kapabilitas dan profesionalisme mereka.

    Lalu Anda bentuk TAJJ (Tim Ahli Jabar Juara), ini juga sama, honor mereka diambil dari APBD. Tim-tim yang Anda bentuk, sejauh mana telah membantu kerja Anda sebagai gubernur? Apakah ini cara Anda untuk menyenangkan banyak orang tanpa melihat dampak luar biasa dibalik kebijakan itu.

    Saat film Dylan viral, Anda buat Pojok Dylan di kawasan Gelora Saparua tanpa koordinasi dulu dengan DPRD. Ini saya ketahui dari kontak langsung dengan beberapa anggota dewan tentang sejauh mana mereka tahu tentang pembuatan Pojok Dylan. Ternyata mereka tak diajak komunikasi, tahu-tahu Pojok Dylan dibangub.

    Kang Emil yang terhormat, Urgensinya apa coba pojok Dylan? Kenapa harus Dylan? Siapa dia, tokoh apa dia di Jabar? Apa yang sudah dia bawa untuk kemaslhatan warga Jabar? Tak ada, hanya tokoh fiksi dalam film remaja. Dan, kenapa pojok Dylan, taman seuprit itu harus dibangun diatas taman yang namanya saja sudah sangat hegat di kota Bandung, yakni Gelora Saparua?

    Dan, kini ramai di media, Anda membuat kolam renang senilai Rp1,5 miliar hanya untuk obati cidera lutut Anda. Tolong berpikir yang jernih Kang, dokter hanya menyarankan Anda untuk berenang agar terapi lutut Anda bisa berjalan baik dan Anda sembuh. Tidak ada saran untuk bikin kolam renang semahal itu. Kalau harus terapi renang setiap hari, banyak fasilitas kolam renang publik di kota Bandung yang bagus dan layak dipakai.

    Diperlukan kejujuran dari relung hati yang terdalam, apa betul kolam renang Rp1,5 miliar dari APBD itu sangat urgent untuk mengobati cidera lutut dibandingkan dengan masih banyaknya rakyat yang sakit tapi tak mampu berobat? Atau tak punya ongkos untuk datang ke rumah sakit besar?

    Kalau sekadar hasrat ingin ada kolam renang di rumah dinas, sebaiknya urungkan saja. Rakyat lebih membutuhkan anggaran itu untuk bisa sekolah, berobat, bahkan untuk

    Biaya revitalisasi rumah dinas gubernur senilai Rp4 miliar. Wow, mahal sekali dengan kondisi rumah dinas yang sangat terawat ini. Saya beberapa kali datang ke rumah dinas sejak Gubernur Aher, kondisi rumah dinas cukup terawat dengan baik. Apakah DPRD Jabar tahu dan juga merestui revitalisasi rumah dinas semahal itu? Tolong beritahu masyarakat karena dana revitalisasi itu pakai anggaran APBD.

    Apa sangat urgent merevitalisasi rumah dinas pakuan senilai Rp4 Miliar? Untuk apa saja uang sebanyak itu, rakyat perlu tahu karena itu uang APBD.

    Terkait komunikasi Anda dengan DPRD, partai pengusung, dan relawan juga buruk. Sebagai orang yang selalu mendampingi akang saat kampanye, banyak temen-temen daerah yang mencatat no. Hp saya. Setelah menang mereka menagih janji kampanye akang lewat saya. Beberapa proposal dari mereka saya sampaikan melalui ajudan Anda dan lewat jalur resmi, surat gubernur. Tapi lapur, tak satupun proposal itu mendapat tanggapan, sehingga mereka marah dan bilang ke saya, dulu minta suara, kami beri dan kami dukung, setelah terpilih lupa. Bahkan dikira saya juga menjadi bagian dari orang yang mempersulit proposal mereka. Padahal begitu Anda terpilih, saya keluar dari lingkaran semut yang memgerubuti gula merah.

    Kang Emil yang saya hormati, saya terpaksa menulis surat terbuka ini, karena rasa sayang saya sebagai sahabat, sebagai orang yang pernah berada di lingkaran dalam, tapi kini saya kesulitan akses untuk bertemu dengan Anda. Ada orang-orang dalam yang sengaja menutup jalan saya untuk bertemu dengan akang, entah karena apa.

    Karena kami berteman di fb, saya yakin Anda membacanya. Sejauh-jauhnya kita salah jalan, sebaiknya balik kanan. Mulai benahi dan tata kembali rencana kerja dan tim Anda. Anda tengah memegang amanah besar, banyak harapan yang digantungkan pada Anda. Jangan lukai perasaan rakyat, membuat kolam renang semahal itu telah melukai perasaan rakyat disaat masih banyak persoalan dasar masyarakat yang belum terselesaikan.

    Mungkin ada baiknya Anda luangkan waktu sendirian saja, mendengarkan rekaman saat Anda kampanye, apa yang Anda janjikan pada rakyat ketika itu? Apa cita-cita Anda untuk rakyat Jabar? Apakah janji itu akan tertunaikan? Jawabannya hanya ada di hatimu. Semoga Allah SWT memberikan petunjuk terbaik untukmu.

    Salam,
    Enisa

    https://m.facebook.com/enisa.djudira/posts/10217507303727419

    Berita Terbaru

    spot_img