GARUT,FOKUSJabar.id: Masyarakat di 125 Desa yang tersebar di Kabupaten Garut, saat ini tengah fokus mencari sekaligus menilai calon pemimpin yang memiliki jiwa kepemimpinan. Artinya, bukan asal memilih calon Kepala Desa (Kades).
Mereka ingin dipimpin oleh seorang Kepala Desa yang tangguh, meningkatkan kesejahteraan, mendengar suara rakyat, visioner, inovatif, kreatif, berkarakter dan memahami potensi yang ada di wilayahnya.
Waktu terus berjalan. Kini, sudah memasuki masa tenang. Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) Serentak itu sendiri digelar, Selasa (5/11/2019).
BACA JUGA: Guru SMPN 1 Cibatu Garut Ini Siap Bawa Desa Keresek Terdepan Dibidang Iptek dan Imtaq
Saat ini, sebagian masyarakat sudah mengantongi nama calon pemimpin yang pantas menjadi ujung tombak kesejahteraan warga di wilayahnya. Penilaian mereka berdasarkan penilaian visi, misi dan program kerja yang ditawarkan para calon Kepala Desa.
Latar belakang kehidupan dan profesinya menjadi salah satu atensi masyarakat dalam menentukan pilihannya agar bisa mewujudkan desa yang mandiri.
Tak hanya itu, masyarakat pun menginginkan Calon Kepala Desa yang mampu berinovasi. Dengan begitu, harapan Pemerintah Desa yang bersih dari korupsi dapat terwujud.
Masyarakat pun tentunya menginginkan sebuah perubahan yang lebih baik dalam berbagai sektor. Pasalnya, Kepala Desa mempunyai kewenangan untuk mengatur desa melalui kebijakan-kebijakan dalam Peraturan Desa (Perdes).
Dalam kewenangan tersebut, Kepala Desa dapat mewujudkan harapan masyarakat dengan menggali dan mengoptimalkan segala potensi yang disinergikan dengan program Pemerintah Kabupaten (Pemkab), Pemprov Jawa Barat dan Pemerintah Pusat.
Seperti diketahui, sebanyak 125 Desa di Kabupaten Garut melaksanakan Pilkades secara serentak. Pesta demokrasi enam tahunan tersebut menghabiskan anggaran sebesar Rp4,03 milyar bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Garut.
(Bambang Fouristian)
