CIAMIS, FOKUSJabar.id : Bupati Ciamis Herdiat mengungkapkan, visi kabupaten Ciamis yang disusunnya fokus pada peningkatan ekonomi. Dari sekian banyak strategi yang digagas, investasi disinyalir menjadi kunci pertumbuhan ekonomi di Ciamis.
Namun, kata Herdiat, ada beberapa hambatan yang membuat investor ragu untuk menanamkan modalnya di Tatar Galuh ini. Salah satunya adalah keterbatasan infrastruktur.
“Ada beberapa alasan investror gak mau menanamkan uangnya di Ciamis. Kurangnya akses jalan. Mau itu di laut, udara, dan darat, infrastruktu kita sangat kurang menunjang,” kata Herdiat beberapa waktu lalu di pembukaan acara lomba Tilawatil Maulid, di GGT Ciamis.
Dia juga menegaskan, meski saat ini sudah ada Bandara Internasional Kertajati di Kabupaten Majalengka. Namun bandara tersebut belum berpengaruh besar pada iklim investasi di Ciamis lantaran aktivitas penerbangan di Kertajati belum maksimal.
Tetapi, lanjutnya, kedepan akan ada jalan tol yang dibangun melewati Kabupaten Ciamis. Semoga itu membawa para penanam modal untuk mengembangkan usahanya di Ciamis.
“Sekarang sudah ada Bandara Kertajati, di Ciamis juga akan ada Jalan tol. Mudah-mudahan kedepan bisa menjadi penarik dan mempermudah investor ke Ciamis,” ujarnya.
Selain infrastruktur, ungkapnya, hambatan lainnya adalah buruknya pelayanan birokrasi. Menurutnya, membuat izin di Kabupaten Ciamis ini sangat sulit dan membutuhkan biaya yang tidak sedikit.
Bahkan, lanjutnya, terkadang aparatur sipil negara (ASN) yang melayani masyarakat yang akan memenuhi perizinan tidak ramah.
“Di Ciamis ini membuat izin-izinnya juga sangat sulit. Disamping lama, mahal, dan kadang-kadang pelayanannya tidak ramah. Itu yang akan kita rerobos, itu yang akan kita dobrak. Kalau perlu di Ciamis ini, semua pelayanan akan digratiskan. Sehingga para investor mau dagang, mau menanamkan modalnya,” tegas Herdiat.
Padahal, katanya, peluang berinvestasi di Kabupaten Ciamis sangat besar dan menguntungkan. Karena, jelasnya, harga tanah di Ciamis masih murah dan upah pegawai yang sesuai UMR pun masih relatif rendah jika dibandingkan dengan Tasikmalaya.
(Ibenk)
