CIAMIS, FOKUSJabar.id : Forum Masyarakat dan Mahasiswa Ciamis (FMMC) menggelar aksi di gedung Dewan Perwakila Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Ciamis, Selasa (16/7/2019). Dalam aksinya mereka menuntut DPRD Ciamis membentuk panitia khusus (Pansus) minyak dan gas (Migas).
Koordinator FMMC, Ujang Haeruman mengatakan, harga Liquefied Petroleum Gas (LPG) 3 kilogram (Kg) di Ciamis sudah tidak wajar. Lantaran lebih mahal dari harga eceran tertinggi (HET) yang sudah ditetapkan oleh Peraturan Bupati (Perbup) Ciamis, senilai Rp16 ribu.
“Meski ada Perbup yang mengatur HET, pada kenyataannya LPG 3 kg masih diperjualbelikan dengan harga Rp18 ribu hingga Rp28 ribu per tabung. Sangat tidak wajar dan memberatkan masyaralat miskin,” tegas Ujang.
Menurut ujang, Pansus Migas dibentuk agar oknum yang membuat harga LPG 3 Kg menjadi tidak sesuai HET dapat diciduk.
“Fakta hari ini pendistribusian gas menjadi permainan oknum yang hanya meraup keuntungan pribadi. Tapi mencekik masyarakat miskin yang seharusnya menggunakan gas LPG 3Kg dengan harga murah,” kata Ujang.
FMMC tidak hanya menuntut DPRD Ciamis agar membentuk Pansus Migas, mereka juga mendorong Pemerintah Kabupaten Ciamis membuat Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) untuk perndistribusian gas LPG.
Serta, agar harga gas LPG 3 Kg dapat dikontrol secara langsung oleh masyarakat, FMMC meminta Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) diberdayakan dalam mendistribukan LPG 3 Kg.
“Pemerintah seharusnya cepat tanggap dalam melihat beban masyarakat karena harga LPG 3 Kg yang sangat mahal. Kami meminta agar tuntutan kami segera dilaksanakn,” tegas Ujang.
(Ibenk/DAR)
