spot_img
Sabtu 20 April 2024
spot_img
More

    Miris! Paus Hamil Ini Tewas Akibat Menelan 22 Kg Sampah Plastik

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Baru-baru ini ada bangkai paus yang ditemukan terdampar dengan kondisi yang sangat memprihatinkan. Di dalam perutnya, terdapat sekitar 22 kg sampah plastik.

    Paus sperma tersebut ditemukan tewas dan terdampar di Sardinia, Italia pada minggu lalu. Mirisnya, paus tersebut ternyata sedang hamil. Janinnya dipastikan sudah mati sebelum ia terdampar.

    Berdasarkan keterangan dari Presiden Organisasi nirlaba SeaMe Group, Luca Bittau, perut paus tersebut berisi jaring pancing, tabung, hingga kantong berisi cairan mesin cuci dan benda lainnya yang tidak bisa diidentifikasi.

    Paus tersebut memiliki panjang sekitar delapan meter. Penyebab kematiannya baru diketahui usai dilakukan pemeriksaan oleh dokter hewan histologis dan toksikologis di Italia Utara.

    Menurut ahli, paus betina ini mati karena tidak bisa mencerna cumi-cumi yang ia makan. Kehilangan kemampuan mencerna itu akibat sampah plastik yang telah memenuhi 2/3 perut si paus.

    Perut paus sperma betina itu berisi kantong sampah, jaring dan tali pancing, bahkan kantong cairan sabun caci yang masih dapat diidentifikasi merek dan kode barangnya (Istimewa/SEAME Sardinia Onlus via AP)

    “Hewan laut hidup tidak seperti dengan kita di darat. Bagi mereka, adalah hal yang tidak normal menemukan hal-hal di laut yang bukan mangsa mereka, dan plastik terapung sangat mirip cumi-cumi atau ubur-ubur – makanan pokok untuk paus sperma dan mamalia laut lainnya,” kata ahli biologi kelautan Mattia Leone dari Scientific Education & Activities in the Marine Environment (SEA ME) yang berbasis di Sardinia.

    Plastik tidak dapat dicerna, sehingga menumpuk di perut hewan, memberi mereka perasaan seolah-olah kenyang. “Hal pertama yang muncul dari otopsi ini adalah bahwa paus ini sangat kurus,” tambahnya.

    “Beberapa satwa laut berhenti makan, yang lain, seperti kura-kura, tidak bisa lagi menyelam di bawah permukaan untuk mencari makanan karena plastik di perut mereka terisi dengan gas, sementara yang lain jatuh sakit karena plastik sehingga merusak sistem kekebalan tubuh mereka,” pungkas Leone.

    WWF Italia merespon hal ini dengan mengumpulkan 600.000 tandatangan dalam sebuah petisi global yang ditujukan ke PBB. Dalam petisi tersebut disebutkan bahwa 1/3 lebih paus sperma yang ditemukan mati di kawasan Mediterania ditemukan dengan perut penuh dengan sampah plastik.

    Juga disebutkan bahwa jika kita tak berubah dalam mengelola plastik, maka pada 2050, akan ada lebih banyak plastik di lautan dibandingkan dengan jumlah ikan. (Vetra)

    Berita Terbaru

    spot_img