spot_img
Minggu 19 Mei 2024
spot_img
More

    Ciri Kerukunan Agama di Kota Bandung Ada di Astanaanyar

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Kecamatan Astanaanyar Kota Bandung mampu menunjukkan kebhinekaan dengan cerminan persatuan dengan latar belakang agama yang berbeda. Di Astanaanyar Masjid  ada 101, 18 gereja, 7 vihara dan 1 klenteng.

    “Tempat ibadah itu 90 persennya berada di kelurahan Cibadak,” kata Syukur Sabar, Camat Astanaanyar, pada acara Bandung Menjawab, di Balai Kota Bandung, Jalan Wastukencana, Kota Bandung, Selasa (19/2/2019).

    Syukur mengatakan, untuk mengakomodir dan menjaga keharmonisan di tengah agama yang berbeda maka dibentuklah wadah bernama Forum Silaturahmi Umat Beragama (FSUB). Selain menampung gagasan, FSUB ini juga sebagai saluran berkomunikasi antar pemeluk agama.

    “Dalam rangka mewujudkan dan menjaga kerukunan umat Bergama itu kita punya organisasi Forum Silaturahmi Umat Beragama (FSUB). Adapun kegiatannya adalah rapat koordinasi dan komunikasi menjembatani hubungan sosial di wilayahnya,” ucapnya.

    Kendati berlatarbelakang keagamaan, FSUB bukan tempat untuk mengurusi soal peribadatan dari masing-masing agama. Justru, lebih menekankan pada hal yang bersifat sosial.

    “Kita sering memberikan bantuan kalau ada musibah, itu dikomunikasikan oleh FSUB jadi sangat cepat. Kita tidak menjembataani hubungan ibadahnya, tapi hubungan sosial antara penganut agama yang ada di wilayah Astanaanyar,” jelasnya.

    Selain bekerjasama menuntaskan persoalan sosial, FSUB ini juga menjadi ajang saling mendukung dalam bidang kebudayaaan. Kecamatan Astanaanyar sering menggelar acara dengan melibatkan masyarakat dari beragam agama.

    “Secara rutin kirab budaya di Vihara Dharma Ramsi, selalu lintas agama. Jadi perayaan Imlek mengundang seluruh forum lintas agama untuk hadir bersilaturahmi di Kelenteng Kong Miau di Cibadak,”katanya.

    Lanjut Syukur, bertekad akan terus menjaga dan memelihara keberagaman di Astanaanyar agar menjadi cerminan pentingnya menjaga persatuan sebagai penguatan bangsa Indonesia.

    “Inilah kondisi bagaimana kita menjaga dan mempertahankan kerukunan umat beragama. Kita menjembatani antara satu dengan yang lainnya. Kita adalah satu kesatuan, walaupun berbeda agama tetap menjadi satu persaudaraan satu bangsa Indonesia,”pungkasnya.

    (Yusuf Mugni/DAR)

    Berita Terbaru

    spot_img