BANDUNG, FOKUSJabar.id : Ketua Umum Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Gulat Seluruh Indonesia (PGSI) Jawa Barat masa bakti 2019-2023, Alfan Sulaeman mengaku, mempertahankan pencapaian medali di Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2020 di Papua sangat berat.
Pada PON edisi sebelumnya, tim Gulat Jabar tampil sebagai juara umum dengan raihan 7 medali emas, 7 medali perak dan 6 medali perunggu.
” Kita memang punya potensi yang cukup bagus dan tidak kalah dari Kalimantan Timur maupun Jawa Timur yang di PON XIX lalu berada di bawah kita. Hanya saja, saat ini kita kalah cepat dibanding Kaltim dan Jatim yang sudah menggelar pemusatan latihan daerah untuk persiapan PON XX,” ujar Alfan.
Untuk itu, pihaknya sangat berharap bisa secepatnya menggelar pelaksanaan Pelatda PON XX. Dukungan pendanaan, diakui Alfan, menjadi salah satu kendala.
” Jujur, kita tidak mengikuti semua yang dilakukan Pak Rachman Firdaus (alm) menangani semua pendanaan pembinaan Gulat saat memimpin PGSI Jabar sehingga berhasil menjadi juara umum pada PON XIX lalu. Tapi saya sudah bicara dengan Pak Ahmad Saefudin (Ketua KONI Jabar) dan mendapat dukungannya. Itu yang membuat saya siap memimpin PGSI Jabar untuk melanjutkan jejak almarhum,” tuturnya.
Terkait target, Alfan mengaku sangat berat untuk bisa menyamai keberhasilan PGSI Jabar dibawah kepemimpinan Rachman Firdaus (alm) pada PON XIX tahun 2016 lalu. Meski demikian, pihaknya akan berusaha keras untuk bisa menyamai prestasi tersebut.
” Memang berat untuk meraih 7 medali emas di PON XX dengan persiapan yang mepet seperti saat ini, tapi kita akan berusaha. Minimal bisa mendekati pencapaian PON XIX. Yang harus dilakukan sekarang adalah secepatnya gelar pelatda sehingga program latihan atlet bisa lebih tersusun baik,” tegasnya.
(ageng/bam’s)
