BANDUNG, FOKUSJabar.id: Bos Lippo Group James Riady membantah bahwa pertemuannya bersama mantan Presiden Direktur Lippo Cikarang Toto Bartholomeus dan terdakwa Billy Sindoro di kediaman Bupati Bekasi Nonaktif Neneng Hasanah Yasin membahas proyek pembangunan Meikarta.
Dalam persidangan, Jaksa Penuntut Umum (JPU) menanyakan kepada James Riady. Apakah dalam pertemuan ada pembahasan terkait proyek pembangunan Meikarta?
“Tidak ada pembahasan terkait Meikarta, karena pertemuan itu secara kebetulan. Awalnya saya ingin melihat progres pembangunan Meikarta dan ketika tiba di Meikarta, saya bertemu Toto dan diajak ke kediaman Neneng,” jelas James.
Baca Juga: CEO Lippo Grup Jadi Saksi Meikarta
James menambahkan bahwa dirinya bertujuan menengok, sebab saat itu bupati baru melahirkan.
“Jadi pas ketemu Toto di Meikarta saya diajak nengok bupati yang baru melahirkan. Di situ juga saya baru tahu bahwa Bupati Bekasi itu perempuan,” kata James.
JPU KPK melanjutkan pertanyaan, kapan pertemuan dilakukan? James Riady mengatakan pertemuan di kediaman Neneng dilakukan pada akhir Desember. Namun, JPU KPK menekan kembali, apakah benar dilakukannya pada bulan Desember.
“Apakah benar bulan Desember 2017?, sebab pada BAP, saksi menyebutkan bahwa pertemuan di Bulan Januari 2018,” kata JPU KPK.
James menjawab, dirinya memang tidak ingat betul kapan pertemuannya. Dia menambahkan mungkin benar pertemuan itu di bulan Januari 2018. Selain membantah adanya pembahasan proyek pembangunan Meikarta, James juga membantah bahwa dirinya memiliki jabatan di Lippo Group.
“Saya tidak ada jabatan di Lippo Group. Sebab Lippo Group itu sebenarnya tidak ada dan tidak berbadan hukum,” beber James saat menjawab pertanyaan penasihat hukum terdakwa Billy Sindoro.
James mengungkapkan, nama Lippo Group itu hanya asumsi masyarakat luar karena perusahaannya banyak.
(Achmad Nugraha/LIN)
