spot_img
Kamis 25 April 2024
spot_img
More

    Lima Tahun ke depan, Pariwisata Jadi Motor Ekonomi Jabar

    MAJALENGKA, FOKUSJabar.id: Dalam lima tahun ke depan, Jawa Barat akan menjadi provinsi pariwisata, dimana akan dibangun destinasi wisata baru di setiap kabupaten/kota bersama dengan pusat-pusat budaya.

    “Dengan bangga Provinsi Jawa Barat mendeklarasikan bahwa lima tahun ke depan motor ekonomi kami adalah pariwisata. Tahun ini saja hampir setengah trilyun rupiah kami belanjakan untuk pengembangan pariwisata di 40 titik se- Jawa Barat. Baru 2019, kebayang lima tahun,” kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) pada acara ‘Ngapung Bareng Ti Kertajati’ di Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati, Majalengka, Rabu (09/1/19).

    Selama ini, kata Emil, Jawa Barat punya potensi alam yang indah. Hanya aksesnya kurang, belum gencar promosi, sehingga belum dikenal secara luas.

    Maka potensi pariwisata di Kawasan Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Kuningan (Ciayumajakuning) harus terus dioptimalisasi. Emil mengajak seluruh pihak terkait untuk gencar mempromosikan kawasan Ciayumajakuning ini.

    Emil juga menitipkan, agar para kepala daerah di wilayah tersebut menggelar rapat dalam dua minggu ke depan bersama para Kepala Dinas Pariwisata agar merancang penyelenggaraan festival yang unik dan mampu ‘menggaet’ kunjungan wisatawan.

    Adapun BIJB sebagai komponen akses yang telah siap menjadi salah satu pendorong ekonomi baru di Jawa Barat, khusunya wilayah Ciayumajakuning.

    Selain wisata, wilayah Jabar pun menjadi sentra umroh di Indonesia yang memiliki potensi luar biasa.

    Emil menyebut, jumlah penumpang umroh dari Jawa Barat bisa mencapai hampir 600 ribu penumpang per tahun. Jika BIJB ada anggaran promosi, sebaiknya dibelanjakan oleh marketing agar fokus ke dua urusan tersebut, yakni umroh dan kepariwisataan.

    Emil mengungkapkan, pihaknya telah sepakat terkait pelaksanaan haji 2019 yang diberangkatjan dari BIJB Kertajati.

    “Pilihannya dua, ada asetnya Pemprov yang diberikan ke Kota Cirebon, tapi asetnya nganggur. Kalau itu bisa direnovasi dan dikonversi jadi asrama haji, silakan. Kalau nggak, banyak lahan kosong dalam lima bulan, kita bikin bangunan yang sederhana,” kata Emil.

    Pada tahun 2019, Bandara Kertajati pun memproyeksikan mulai bisa melayani penerbangan haji sebanyak 39 ribu jemaah asal Jawa Barat yang saat ini masih berangkat dari Bandara Soekarno Hatta.

    “Masa depan futuristik Jawa Barat, akan ada di segitiga Patimban, BIJB, dan Kawasan Ciayumajakuning. Kawasan ini, akan menjadi kawasan yang paling canggih pertumbuhannya,” kata Emil.

    “Saya akan kawal jangan sampai opportunity ekonominya berantakan,” tambah dia.

    Sebagai solusi baru kepadatan bandara di Jawa Barat, hingga saat ini BIJB Kertajati beroprasi dengan terminal 1A yang baru terealisasi, baru mampu melayani 2,7 juta penumpang dari kapasitas maksimal 5,6 juta penumpang per tahun.

    Akan tetapi melihat potensi pasar dengan jangkauan daerah sekitar Ciayumajakuning, angka pelayanan dapat mencapai 17 juta jiwa per tahun telebih dengan dukungan konektivitas jalan tol Cisumdawu.

    Saat ini rute eksisting terdapat 14 rute penerbangan baik domestik maupun internasional dengan pelayanan dari empat meskapai penerbangan.

    Ke depan, akan dibuka rute favorit baru pada tgl 11 Januari 2019 dengan rute Jakarta (Halim Perdana Kusuma), Yogyakarta, Balikpapan dan Bali. Sehingga ke depan BIJB ini akan membuka konektivitas kota- kota seluruh Indonesia dan dunia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img