spot_img
Selasa 7 Mei 2024
spot_img
More

    Gubernur Jabar Sebut Pemerintahan Desa Mesti Mandiri

    GARUT, FOKUSJabar.id : Mengatasi masalah ketimpangan di Jawa Barat, salah satunya bisa diupayakan dengan menggali potensi desa dan sentralisasi produksi agar menciptakan nilai tambah.
    Foto Humas
    Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (Emil) mengatakan, Provinsi Jawa Barat memiliki 5.312 desa. Dengan begitu, memerlukan strategi pemerataan yang khusus.
    ” Desa-desa ini harus mandiri, karena Jawa Barat itu masalahnya ketimpangan. Karena tidak ada daya upaya, potensi, tidak ada ilmu, orang-orang desa frustasi, dan pergi pindah ke kota,” kata Gubernur  saat melaunching Launching Desa Juara pada program One Village One Company (OVOC), di Desa Sukalaksana, Kabupaten Garut.
    Maka dengan program satu desa satu perusahaan, diharapkan masyarakat tetap tinggal di desa, dengan memiliki pekerjaan, penghasilan yang diharapkan setara dengan pendapatan di kota.
    Terkait pemasaran, dirinya telah membentuk “off- taker forum,” atau forum pembeli.
    “Setelah ada yang beli, nanti kita bagi ke desa- desa,” kata Emil.
    Itulah yang beda dari program yang digagas Emil. Dimana Pemprov Jabar lah yang mencari pasar. Jika pasar sudah ada, Pemprov Jabar akan mencari desa yang tepat untuk memenuhi kebutuhan pasar yang telah dibuka.
    ” Rencana modal dasar Rp100 juta. Selanjutnya setelah perusahan bergulir, masuklah ke ekonomi yang sebenarnya dan perusahaan desa bisa mengembangkan bisnisnya lebih besar lagi,” katanya.
    Maka lewat OVOC, kesejahteraan Indonesia mulai dibangun dari desa-desa Juara di Jawa Barat. Pun cita- cita tersebut harus diraih dengan sinergi semua pihak.
    ” Ini yang disebut teori pentahelix, ada pemerintah, swasta, perguruan tinggi, media dan masyarakat. Teori ini akan kita terus gunakan membangun Jawa Barat,” kata Gubernur.
    Tak sampai disitu, Emil juga melihat potensi keberadaan perguruan tinggi, yang juga sangat diperlukan dalam mensukseskan program ini dalam hal peningkatan sumber daya manusia, dan menerapkan teknologi-teknologi yang menjadi temuan perguruan tinggi di masyarakat.
    ” Kita tantang nanti alumni-alumni, milenials perguruan tinggi untuk mau tinggal di desa, membuat business plant dan pengembangan desa,” katanya.
    (Bam’s)

    Berita Terbaru

    spot_img