spot_img
Selasa 21 Mei 2024
spot_img
More

    Hadapi Ekonomi Digital, Pemprov Jabar Susun Kajian Ekonomi Sektoral

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Pemerintah Provinsi Jawa Barat tengah menyusun dokumen kajian perencanaan ekonomi sektoral guna mengantisipasi perkembangan ekonomi, khususnya ekonomi digital.

    Demikian disampaikan Sekda Jabar Iwa Karniwa saat mewakili Gubernur Jabar Ridwan Kamil di acara ‘Saresehan Dalam Rangka Penyusunan Dokumen Kajian Perencanaan Ekonomi Sektoral Jawa Barat 2018’ di Hotel Savoy Homann, Bandung, Selasa (6/11/2018).

    Iwa mengatakan, penyusunan dokumen tersebut penting sebagai langkah antisipasi. Belajar dari 2017, kata dia, dimana pertumbuhan meningkat 5,29 persen meski lebih rendah dari capaian 2016 diangka 5,66 persen.

    Dari data BPS tersebut pada tahun 2017, sektor industri pengolahan memiliki kontribusi paling besar terhadap PDRB Jawa Barat dengan share mencapai 42,29 persen, disusul sektor perdagangan besar dan eceran.

    “Lalu sektor reparasi mobil dan sepeda motor sebesar 15,10 persen, serta sektor lainnya yang mengalami peningkatan,” kata Iwa.

    Namun pertumbuhan ekonomi pada tahun 2017 didorong oleh peningkatan di semua sektor kecuali sektor pertanian, kehutanan dan perikanan yang mengalami penurunan, terutama pada sektor pertambangan dan penggalian. Itu pun termasuk sektor pengadaan listrik dan gas yang mengalami pertumbuhan negatif masing-masing sebesar -2,02 persen dan -11,42 persen.

    Dari data tersebut diketahui bahwa selama ini telah terjadi perubahan struktural ekonomi di Provinsi Jawa Barat, yakni bergesernya peranan relatif daro sektor pertanian ke jasa dan industri pengolahan yang berperan strategis dalam perekonomian nasional maupun regional.

    Pembangunan sektor industri menjadi bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional jangka panjang.

    Visi pembangunan industri sebagaimana diatur dalam perpres nomor 28 tahun 2008 tentang kebijakan industri nasional adalah ‘menjadikan Indonesia sebagai negara industri tangguh di dunia pada tahun 2025’.

    “Maka kita harus memiliki kemampuan manufakturing di bidang industri barang modal, information communication technology (ICT) dan peralatan transportasi,” jelas Sekda.

    Lebih lanjut Iwa berharap, penyusunan dokumen kajian perencanaan ekonomi sektoral Jawa Barat mampu menjawab tantangan ekonomi digital, yang dianggap mampu memberikan pemerataan ekonomi.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img