GARUT, FOKUSJabar.id : Ketua Umum (Ketum) Komunitas Penggerak Ekonomi Rakyat Nasional (Kopernas), Asep Syaripudin menilai, Jokowi adalah seorang negarawan yang piawai menata dan menempatkan Sumber Daya Manusia (SDM) dengan kemampuan komunikasi yang menyejukan.
“ Beliau menggunakan pola pendekatan komunikatif (communicative approach). Cara ini membuat lawan bicaranya merasa nyaman,” kata Asep, Jumat (10/8/2018).
Menurutnya, tidak sedikit yang telah didewasakan dalam berkarya tanpa memberikan fasilitas dan kemudahan melalui kekuasaannya selaku Presiden Indonesia. Tak terkecuali puteranya sendiri, tetap tumbuh dewasa sebagai pengusaha kecil dengan kreativitas dan kemampuannya sendiri.
Begitupun terkait pemilihan Calon Wakil Presiden (Cawapres) periode 2019-2024, Jokowi menghitung penuh kejelian dampak positif dan negatifnya mengambil Ketua MUI, KH. Ma’ruf Amin.
Jokowi merasakan sekali fenomena seluruh partai pengusung. Tapi itu bukan sebuah ancaman namun merupakan kekuatan besar. Solusinya, tentu saja harus oleh orang besar dan disegani.
“ Beliau (KH. Ma’ruf Amin) adalah sosok ayah yang baik, dicintai dan dikagumi dari kalangan MUI dan NU. Terlebih, sebagai pengayom di beberapa organ organisasi,” ungkapnya.
Ma’ruf Amin lebih tua 18 tahun lebih tua dari Jokowi. Sementara Sandiaga Uno lebih muda 18 tahun dari Prabowo.
Komunikasi Jokowi yang lembut, pendekatan, pengayomi, memberi spirit dan turun ke bawah untuk menyapa serta mampu menyatukan kekuatan sehingga dicintai rakyatnya.
Tidak heran, jika Jokowi “diserang” kanan kiri oleh lawan-lawannya yang merasa terganggu projectnya, usahanya dan kekuasaan. Keputusan yang diambil, berani, tegas dan berkomitmen untuk keadilan dan kemakmuran rakyat.
Pilihan cerdas Jokowi dalam membangun peradaban dengan baik dan rapi akan semakin memperkokoh menjalankan tugasnya sebagai Presiden.
“ Semoga pilihan terbaik dalam membangun peradaban akan mengantarkan beliau melanjutkan periode keduanya untuk menghantarkan Indonesia semakin maju dan sejahtera,” pungkasnya.
(Bam’s)
