spot_img
Senin 6 Mei 2024
spot_img
More

    PKS Incar Kemenangan Asyik di Injury Time

    BANDUNG, FOKUSJabar.id: Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tidak menjadi unggulan dalam mengusung calon kepala daerah, dan itu biasa.

    Kendati begitu, para kompetitor selalu mengawasi pergerakan kader dan strategi tim pemenangan dalam setiap gelaran hajat demokrasi.

    Demikian disampaikan Ketua Tim Pemenangan Sudrajat-Syaikhu (Asyik) Haru Suandharu, Selasa (29/5/2018).

    Indikatornya, kata dia, dalam setiap hasil survei, pasangan calon yang diusung PKS jarang berada di posisi teratas.

    Survei terbaru Pilgub Jabar dari Litbang Kompas yang dilakukan tanggal 10-15 Mei ini, pasangan Asyik berada di posisi ketiga dengan tingkat elektabilitas 11,4 persen.

    “Kita memang tidak pernah nomor satu. Nggak dianggap, yang diunggulkan itu pasangna lain. Waktu dua periode lalu juga sama. Ya nggak apa lah, mending begitu, tapi menang,” jelas dia.

    Dari rilisan beberapa survei, masyarakat yang menentukan pilihannya itu terbagi dalam empat fase, yakni pada masa kampamye, seminggu sebelum pemilihan, masa tenang dan hari H.

    Tim kampanye di tingkat provinsi, kabupaten/kota, hingga desa saat ini sudah mulai tancap gas.

    “Ini ibaratnya injury time. Yang bahaya tuh kan goal di masa injury time. Kita itu incar goal di injury time,” selorohnya.

    Haru meyakini bahwa para pesaingnya pun merasakan potensi kekuatan besar yang dimiliki PKS dan koalisinya. Apalagi, banyak faktor pendukung lain yang bisa merealisasikan kemenangan di Pilgub Jabar.

    Haru memberikan bocoran bahwa pasangan Asyik sudah didukung oleh 14 Ormas Islam. Mereka sudah menggaransi akan jalan tanpa paksaan untuk mensosialisasikan Asyik.

    “Mereka bilang ke saya, perasaan kami mendukung pasangan Asyik dengan partai pengusung itu sama besar. Mereka bergerak di luar mesin partai koalisi. Mesin ini berjalan dengan people power, tanpa instruksi dari tim pemenangan. Ini yang bikin kita optimistis,” kata dia.

    Haru pun tidak khawatir dengan adanya black campaign yang sudah mulai menyerang ke paslon Asyik atau ke partai pengusung. Justru hal ini menegaskan bahwa kami sangat diperhitungkan dalam kontestasi.

    “Kalau memang kami kecil (tidak mungkin menang) ya ga usah ada upaya downgrade.  Sekarang kan ada pihak mengaitkan PKS dan koalisinya seolah tidak mencitai NKRI, tidak toleran, macem macem, dikaitkan dengan itu, dan ini. Saya tidak nuduh siapapun, tapi kami tak gentar, ” jelas dia.

    (LIN)

    Berita Terbaru

    spot_img