BANDUNG,FOKUSJabar.id: Wacana pembongkaran Teras Cihampelas atau Cihampelas Skywalk kembali mencuat dan menuai pro-kontra di masyarakat. Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Kota Bandung, Asep Mulyadi, meminta agar rencana tersebut dikaji lebih mendalam dan melibatkan para ahli tata kota serta planologi.
“Bandung punya banyak pakar tata kota dan planologi. Jadi sebaiknya, sebelum diputuskan, kita minta pandangan mereka soal masa depan kawasan ini. Terutama menyangkut arah penataan kota ke depan,” ujar Asep, Kamis (3/7/2025).
Baca Juga: Insentif untuk RW di Kota Bandung Segera Digulirkan, Farhan: Setelah Perubahan Anggaran Disahkan
Ia menekankan bahwa pembangunan kota harus berorientasi pada kenyamanan serta kemanfaatan bagi masyarakat. Oleh karena itu, proyek yang sudah terbangun sebaiknya tidak langsung dibongkar, melainkan dievaluasi dan disempurnakan jika memungkinkan.
“Yang penting adalah bagaimana proyek ini bisa memberikan manfaat maksimal. Setiap pembangunan tentu punya kekurangan, tapi bukan berarti harus dihentikan atau dibongkar begitu saja. Evaluasi menyeluruh jauh lebih bijak,” katanya.
Terkait fungsi dan estetika Teras Cihampelas, Asep mengakui adanya perbedaan pandangan di masyarakat. Namun ia menilai, penyempurnaan adalah langkah yang lebih produktif daripada pembongkaran total.
“Pro-kontra itu biasa. Tapi kalau ada kekurangan, mari kita cari solusi dan sempurnakan. Mudah-mudahan hasilnya lebih bermanfaat,” tambahnya.
Sebagai informasi, Teras Cihampelas dibangun dengan anggaran yang cukup besar. Pada tahap pertama, proyek ini menelan dana sekitar Rp 48 miliar. Tahap kedua yang meliputi pengembangan dan pemeliharaan tambahan, menghabiskan anggaran sekitar Rp 23 miliar, ditambah Rp 5 miliar untuk pemeliharaan rutin.
(Yusuf Mugni)
