spot_img
Sabtu 21 Juni 2025
spot_imgspot_img

Keuangan Kabupaten Pangandaran Disebut “Sekarat”, Ketua DPRD Ajak Bersinergi Hadapi Badai Fiskal

PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Kondisi keuangan Kabupaten Pangandaran saat ini disebut sedang tidak sehat, bahkan sempat disorot oleh Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, yang menyebut Pangandaran sebagai “Kabupaten Sekarat”. Menanggapi hal ini, Ketua DPRD Pangandaran, Asep Noordin, mengajak seluruh pihak untuk bersinergi dan mencari solusi bersama dalam menghadapi “badai fiskal” ini.

Asep Noordin, usai kegiatan reses di wilayah Kalipucang pada Jumat (20/6/2026), mengungkapkan bahwa kondisi keuangan yang tidak sehat ini merupakan cobaan bagi seluruh masyarakat Pangandaran. Ia mengumpamakannya seperti persoalan yang kerap terjadi dalam kehidupan berumah tangga. 

“Saya kira cobaan, guncangan dan badai pasti ada. Begitu pun di kehidupan rumah tangga pasti bakal mengalami persoalan itu. Hanya tinggal bagaimana kita bisa menghadapi persoalan itu,” kata Asep.

BACA JUGA: Ketua DPRD Pangandaran Ajak Masyarakat Pulihkan Ekonomi PascaCovid

Maka dari itu, Asep menekankan bahwa krisis keuangan ini harus dianggap sebagai persoalan serius yang memerlukan penyelesaian oleh semua pihak. 

“Apakah kita mampu menghadapi fiskal ini?” kata dia.

Mengilustrasikan Kabupaten Pangandaran sebagai sebuah kapal besar di lautan lepas yang memuat seluruh masyarakatnya, Asep menyebut bahwa setiap individu di dalamnya memiliki peran penting, termasuk nahkoda (pimpinan daerah). Ia mengenang masa kejayaan Pangandaran saat dipimpin oleh Bupati Jeje Wiradinata dan Wakil Bupati Adang Hadari, di mana kapal berlayar dengan gembira meski dihadapkan badai.

“Nah, hari ini kita sedang menemukan badai. Hanya kadang orang tidak tahu saat kita berjaya, bahkan lupa. Tahunya kondisi sekarang, enggak apa-apa bagi kami. Ya, ini mau tidak mau harus kita hadapi,” kata Asep.

Melihat kondisi saat ini, Asep Noordin berharap tidak ada saling menyalahkan, melainkan fokus pada pembangunan solusi. Ia menegaskan bahwa permasalahan ini tidak bisa diselesaikan hanya oleh Bupati, Wakil Bupati, atau Ketua DPRD semata. 

“Tapi ini harus menyeluruh ke seluruh stakeholder harus bergerak,” ujarnya.

Untuk keluar dari “badai fiskal” ini, pemerintah daerah disarankan untuk melakukan efisiensi anggaran dan efektivitas dalam penggunaan anggaran. Asep menyarankan pemerintah memprioritaskan belanja yang benar-benar produktif, yaitu belanja yang dapat meningkatkan pendapatan daerah dan mendorong perekonomian masyarakat.

BACA JUGA: Fokus Atasi Defisit jadi Penyebab TPP dan Gaji Ke 13 di Pangandaran Tak Cair

“Kita hindarilah belanja-belanja yang cost benefit-nya tidak terlalu besar. Kita puasa dulu seperti kepompong, masa kita kalah sama kepompong (proses metamorfosis) untuk bisa terbang,” ujar dia.

Dengan efisiensi, efektivitas, dan sinergi dari semua pihak, Asep optimistis Kabupaten Pangandaran akan mampu bangkit dan melesat maju. 

“Insya Allah Kabupaten Pangandaran kalau kita bisa efektif, efisien dan sinergi pasti pada saatnya kita akan terbang melesat,” pungkasnya.

(Sajidin/Anthika Asmara)

spot_img

Berita Terbaru