TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ratusan karya seni kreatif dan lukisan imajinatif hasil tangan-tangan mungil anak-anak PAUD IT Ihya As-Sunnah Kota Tasikmalaya sukses mencuri perhatian pengunjung dalam acara Pameran Hasil Karya & Bazar, Sabtu (14/6/2025).
Bertempat di Gedung PAUD IT Ihya As-Sunnah, Jalan Terusan Paseh–BCA, Tuguraja, Kecamatan Cihideung, pameran ini menjadi panggung apresiasi sekaligus pembuktian bahwa kreativitas anak usia dini patut mendapat tempat istimewa.
Baca Juga: Wali Kota Tasikmalaya Lepas 144 Kafilah Menuju MTQH Tingkat Jabar, Targetkan Masuk 5 Besar
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Wali Kota Tasikmalaya Viman Alfarizi bersama Ketua TP-PKK dr. Elvira Kamarrow Putri yang juga merupakan istrinya. Keduanya menyusuri setiap sudut pameran, menikmati setiap goresan warna dan bentuk dari karya para siswa PAUD.
“Hari ini kita menyaksikan betapa besar potensi anak-anak kita. Dari karya inilah pendidikan karakter tumbuh bukan hanya teori. Tapi praktik nyata sejak dini,” ungkap Wali Kota Viman kepada awak media.
Ia menambahkan, karya seni ini tidak hanya menunjukkan keterampilan teknis. Namun juga menjadi bagian penting dalam pembentukan akhlak dan karakter anak.
“Di sinilah pondasi karakter terbentuk. Anak-anak tak hanya cerdas secara akademik, tapi juga kuat mental dan emosinya. Ini bekal menjadi pribadi yang saleh dan salihah di masa depan,” ujarnya.
Pengalaman Belajar yang Nyata
Wali kota juga mengutip riset dari The Center on the Developing Child – Harvard University bahwa anak usia dini sedang membangun tiga pilar kecerdasan penting: self-regulation, decision making, dan emotional control semua itu tumbuh melalui pengalaman belajar nyata seperti kegiatan hari ini.
Kepala PAUD IT Ihya As-Sunnah, Yulyawati, menyebut bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rutin akhir tahun pembelajaran. Selain pameran, juga digelar bazar kuliner dan bakti sosial berupa pembagian 1.000 paket sembako bagi warga sekitar sekolah.
“Kegiatan ini menjadi ajang untuk menilai sejauh mana anak-anak berkembang selama satu tahun belajar. Mereka semakin percaya diri karena karya mereka dinikmati oleh banyak orang, termasuk orang tua,” tutur Yulyawati.
Ia pun berharap kelak karya-karya sederhana yang kini dipajang di dinding sekolah bisa tampil di panggung yang lebih besar.
“Kami yakin, dari kreativitas inilah akan lahir generasi bangsa yang inovatif dan penuh semangat berkarya,” tutupnya.
(Seda)