BANJAR,FOKUSJabar.id: Warga Dusun Cipariuk, Desa Neglasari, Kota Banjar, melakukan aksi protes unik namun penuh makna dengan menanam pohon pisang di tengah jalan rusak. Aksi tersebut sebagai bentuk kekecewaan mendalam terhadap lambannya respons Pemerintah Kota Banjar dalam menangani infrastruktur jalan yang rusak parah.
Menurut Iyan Herdiyana, salah satu warga, kerusakan jalan tersebut tidak hanya menghambat aktivitas warga, tetapi sudah merenggut nyawa.
Baca Juga: Dalam Sepekan, Polres Banjar Ungkap Tiga Kasus Kejahatan
“Ini bentuk keprihatinan dan protes kami. Sudah ada korban jiwa akibat kondisi jalan yang rusak seperti ini. Tapi pemerintah seolah tutup mata,” tegas Iyan, Rabu (14/5/2025).
Ia menambahkan, keluhan mengenai kondisi jalan tersebut sebenarnya telah beberapa kali disampaikan dalam forum resmi seperti Musrenbang Dusun dan Desa. Warga juga telah mendatangi langsung kantor Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Kota Banjar untuk menanyakan kejelasan perbaikan.
“Sudah kami sampaikan lewat Musren. Bahkan ke dinas juga kami datang. Tapi yang datang hanya untuk mengukur jalan, tidak ada kelanjutan sampai sekarang,” ungkapnya kecewa.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Bakin Kusdiyana. Ia menilai bahwa jalan tersebut merupakan jalur vital penghubung antara Kota Banjar dan Kabupaten Ciamis.
“Fungsi jalan ini banyak. Untuk aktivitas ekonomi warga, akses pendidikan, dan kebutuhan sehari-hari. Tapi sejak 2019 sampai sekarang, belum ada perbaikan berarti,” keluh Bakin.
Ia pun berharap Wali Kota Banjar yang baru dapat segera turun tangan menangani persoalan ini dengan cepat dan serius.
“Kami harap Wali Kota yang baru bisa tanggap. Jangan sampai ada korban lagi. Ini sudah darurat,” tandasnya.
Aksi tanam pohon pisang ini bukan hanya bentuk kekecewaan, tapi juga seruan agar suara warga kecil tidak terus diabaikan. Jalan yang layak bukanlah kemewahan, melainkan hak dasar warga negara.
(Agus)
