spot_img
Sabtu 15 Maret 2025
spot_img

Deputi Kemenkop RI ke Garut Bahas 2 Hal

GARUT,FOKUSJabar.id: Deputi Pengembangan Usaha Koperasi Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) Republik Indonesia, Panel Barus berkunjung ke Kecamatan Cisurupan, Kabupaten Garut Jawa Barat (Jabar), Jumat (14/3/2025).

Panel Barus didampingi Asisten Deputi Pengembangan Kemitraan, Leonardi Pratama, Asisten Deputi Akselerasi Jaringan Usaha, Cecep Setiawan serta Tenaga Ahli Menteri, Benediktus Prasetyo dan Roysepta Abimanyu.

BACA JUGA:

Tingkatkan Ekosistem Halal, Danone Indonesia Komitmen Pada Kesehatan dan Lingkungan

Hadir pada kesempatan itu, Sekretaris Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Kabupaten Garut, Erni Herdiani.

Rombongan Kemenkop UKM mengunjungi beberapa lokasi di Cisurupan. Di antaranya, Kedai Kopi Aceng Desa Kramatwangi, Wisata Alam Nangklak Jaya Desa Sirnajaya dan peternakan Sapi Perah Desa Balewangi.

Panel Barus menjelaskan, kunjungannya ke Garut merupakan tindak lanjut atas undangan dari para pegiat koperasi di Kabupaten Garut. Salah satu agenda utama, membahas optimalisasi pengelolaan hutan sosial berbasis koperasi.

“Pengelolaan hutan sosial berbasis koperasi optimis bisa memberikan nilai tambah ekonomi bagi masyarakat pengelola hutan sosial,” katanya.

Menurut Dia, kunjungan tersebut menjadi ajang sosialisasi rencana pembentukan Koperasi Desa Merah Putih yang akan dilaksanakan di 70 ribu desa di seluruh Indonesia.

Hal itu sesuai arahan Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto.

Panel mengatakan, Presiden RI menargetkan koperasi menjadi motor penggerak ekonomi desa tanpa mengganggu koperasi yang sudah ada sebelumnya.

BACA JUGA

PT PNM Komitmen, Bantu Para Pelaku UMKM di Indonesia Mendapatkan Legalitas Berusaha

“Koperasi Desa Merah Putih bersifat closeloop. Di mana anggotanya berasal dari masyarakat desa setempat. Sementara itu, koperasi berbasis komoditas, seperti koperasi kopi, dapat bersifat lintas desa dan tetap berjalan seperti biasa,” jelasnya.

Ia menambahkan, koperasi ini akan didorong untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Khususnya petani dengan menyediakan berbagai usaha atau outlet. Yakni, toko sembako dan layanan simpan pinjam.

Kopdes Merah Putih akan menyesuaikan dengan potensi yang dimiliki oleh setiap desa.

Panel Barus menegaskan, tahap pertama pembentukan Koperasi Desa Merah Putih secara kelembagaan ditargetkan rampung pada Juli 2025.

BACA JUGA:

Indonesia Rayakan Hari Musik Nasional ke-12, Momentum Penguatan Industri Musik

Setelah itu, pemerintah akan fokus pada penyediaan pembiayaan dan infrastruktur penunjang koperasi.

“Setelah kelembagaannya selesai. Tahap berikutnya adalah mengurus pembiayaan dan pembangunan fisik. Presiden menginginkan setiap koperasi memiliki bangunan multifungsi yang mencakup berbagai outlet usaha,” tutupnya.

(Bambang Fouristian)

spot_img

Berita Terbaru

spot_img
spot_img