Jumat 31 Januari 2025

DPUTR Banjar Identifikasi Penyebab Genangan Air dan Bau Tak Sedap di Jalan Perintis Kemerdekaan

BANJAR,FOKUSJabar.id: Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (DPUTR) Kota Banjar telah melakukan pengecekan terkait genangan air dan bau tak sedap yang terjadi di Jalan Perintis Kemerdekaan. Kepala Bidang Bina Marga DPUTR Kota Banjar, Harun Al Rasyid, mengungkapkan bahwa pihaknya telah turun langsung ke lapangan untuk mengidentifikasi permasalahan tersebut.

“Kami sudah melakukan pengecekan dan menemukan penyebabnya,” ujar Harun di ruang kerjanya, Jumat (31/01/2025).

Baca Juga: Sekjen GMNI Banjar Soroti Lambannya Penanganan Genangan Air dan Bau Tak Sedap di Jalan Perintis Kemerdekaan

Menurut hasil pemeriksaan, genangan air terjadi akibat adanya penyumbatan di saluran drainase. Sumbatan tersebut penyebabnya dari berbagai material seperti tanah, akar, dan sampah yang menghambat aliran air hingga tidak mengalir sama sekali.

Limbah Catering Diduga Jadi Penyebab Bau Tak Sedap

Selain genangan air, dugaan bau tak sedap yang menyebar di area tersebut berasal dari limbah perusahaan catering yang masuk ke saluran drainase. Harun menjelaskan bahwa pihaknya menemukan aliran limbah cair yang berasal dari perusahaan tersebut dan mengarah ke saluran drainase, sehingga mengakibatkan penumpukan sisa makanan yang membusuk.

“Ada aliran limbah dari perusahaan catering yang masuk ke saluran, kami menduga bau tak sedap itu berasal dari sisa makanan yang membusuk,” jelas Harun.

Langkah Penanganan DPUTR Kota Banjar

Untuk mengatasi masalah ini, DPUTR akan mencoba metode penyemprotan menggunakan sistem bor air bertekanan tinggi. Mirip dengan teknik pemadam kebakaran. Cara ini harapannya dapat menghancurkan penyumbatan tanah dan material lainnya di dalam saluran drainase.

“Nanti kita coba dengan cara bor dulu untuk melancarkan aliran air,” kata Harun.

Namun, jika metode tersebut tidak efektif, solusi berikutnya adalah melakukan revitalisasi saluran drainase. Meski demikian, Harun mengakui bahwa kendala utama dalam revitalisasi adalah keterbatasan anggaran di APBD Kota Banjar. Oleh karena itu, ia menilai bahwa opsi terbaik adalah mendapatkan pendanaan dari bantuan Pemerintah Provinsi Jawa Barat.

“Kalau menggunakan APBD Kota Banjar, kemungkinan sulit. Yang lebih memungkinkan adalah melalui bantuan provinsi,” tambahnya.

Anggaran Revitalisasi Capai Rp 4 Miliar

Harun memperkirakan bahwa revitalisasi total akan membutuhkan anggaran sekitar Rp 4 miliar. Proyek ini mencakup perbaikan drainase sepanjang kurang lebih 2 km, mulai dari depan SMAN 1 Banjar hingga Alun-Alun Kota Banjar.

“Kalau melaksanakan revitalisasi total, panjangnya sekitar 2 km dengan estimasi biaya sekitar Rp 4 miliar,” tutupnya.

(Agus/Irfansyahriza)

Berita Terbaru