Kamis 12 Desember 2024

Bio Farma Perkuat Posisi di Industri Kesehatan Global

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Bio Farma terus mengukuhkan posisinya sebagai salah satu pemain utama di industri kesehatan global.

Sebagai perusahaan peringkat ke 9 dunia versi WHO Global Vaccine Market Report 2023. Bio Farma berhasil mendistribusikan vaksin ke lebih dari 160 negara. Salah satunya vaksin Polio yang diproduksi dengan standar tertinggi.

Saat ini mengoperasikan 12 pabrik dengan 95 fasilitas produksi, yang memiliki kapasitas untuk memproduksi hingga 3,1 miliar dosis vaksin per tahun. Hal ini menjadikan sebagai salah satu pemasok vaksin terbesar di dunia.

BACA JUGA: Bio Farma Vaksinasi Anggota Pandawara untuk Cegah Flu di Musim Hujan

Melalui rekam jejak yang luar biasa di kancah internasional, Bio Farma terus membuka peluang kerja sama dengan berbagai instansi yang memiliki visi yang sama, yaitu meningkatkan ketahanan kesehatan global.

Partnership yang dijalin Bio Farma dengan berbagai perusahaan diharapkan dapat membawa transfer teknologi dan pengetahuan dalam inovasi produk kesehatan.

Produk unggulan yang dihasilkan mencakup Indovac, Nusagard, nOPV2, dan TCV (Typhoid Conjugate Vaccine).

Dengan kekuatan teknologi transfer, mampu mempercepat produksi vaksin, memenuhi kebutuhan pasar domestik dan internasional.

Direktur Utama Bio Farma, Shadiq Akasya menjelaskan, pembuatan vaksin bukanlah proses yang mudah. Dibutuhkan setidaknya dua tahun untuk mempersiapkan infrastruktur.

“Persiapan infrastrukturnya saja butuh dua tahun. Misalnya, untuk pembuatan vaksin HPV (Human Papillomavirus), kami membutuhkan peneliti dengan kemampuan tinggi dan sumber daya yang kuat secara finansial, karena prosesnya yang memakan waktu lama hingga uji coba,” kata Shadiq.

Dia menekankan pentingnya mengikuti timeline yang ditetapkan oleh WHO dalam menangani kesehatan, serta pentingnya sinergi melalui kerja sama.

“Dengan partnership, akan tercipta sinergi dan saling melengkapi kebutuhan satu sama lain,” kata dia.

Sementara itu, Wakil Direktur Utama Bio Farma, Soleh Ayubi mengatakan, tantangan utama saat ini adalah mengatasi penyakit non-menular yang mulai meningkat di Indonesia.

“Negara kita sedang menuju menjadi negara maju. Tantangannya, penyakit menular sudah biasa diatasi dengan baik, tetapi penyakit non-menular mulai meningkat jumlahnya. Kami harus berfokus pada kedua aspek ini, tidak hanya mengurus masalah penyakit menular,” kata Ayub.

Dalam roadmap jangka panjangnya, berencana mengembangkan sepuluh vaksin utama hingga sepuluh tahun ke depan. Vaksin tersebut termasuk konjugasi typhoid baru (TCV), vaksin rotavirus, vaksin hepatitis B, vaksin nOPV tipe 1 dan 3, vaksin MR (measles rubella), vaksin TB baru, vaksin hexavalent serta vaksin platform mRNA.

Dengan permintaan vaksin yang terus meningkat, pihaknya memberikan perhatian khusus pada riset dan pengembangan, yang menjadi inti dari upaya memenuhi kebutuhan kesehatan masyarakat Indonesia dan global. Upaya ini juga sejalan dengan cita-cita Bio Farma untuk mencapai kemandirian dalam produksi obat dan vaksin.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img