Kamis 12 Desember 2024

Kadin Jabar Jawab Permasalahan Permodalan Bagi Industri Ekonomi Kreatif

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Kamar Dagang Industri (Kadin) Jabar membuka peluang sektor industri kreatif yang diisi oleh generasi milenial untuk tersebut bekembang, karena dinilai sebagai penggerak roda ekonomi pasca Pandemi Covid-19

Ketua Kadin Jabar Tubagus Raditya mengatakan, masalah yang terjadi pada ekonomi kreatif adalah modal dasar yang belum mempuni sehingga para pelaku ekonomi kreatif ini ketinggalan peluang usaha. 

“Masalah ini yang sering dikeluhkan kepada kami dari pengusaha ekonomi kreatif, padahal   dari sisi sumber daya manusia (SDM), pelaku di sektor industri kreatif sangat banyak dan potensial,” kata Raditya di Kota Bandung, Senin (22/5/2023). 

Dari permasalahan tersebut, ia menyambut baik fintech bernama Finnix yang fokus sebagai fasilitator membantu pelaku industri kreatif mendapat akses modal dari lembaga keuangan. Ia berharap perbankan pun bisa memberikan keleluasaan permodalan berbasis value (nilai), tidak hanya penjaminan.

BACA JUGA: Pakai Format Baru, Kejuaraan Squash Wali Kota Bandung Cup 2023 Sukses Digelar

“Kami Kadin Jabar berharap anak muda mengoptimalisasi kreativitasnya, ada Finnix yang sudah bisa menjembatani,” ucap dia.

Sementara itu, CEO Finnix, Reinhart Hermanus mengatakan pihaknya sudah terlibat membantu menggarap sejumlah project, seperti konser di beberapa daerah. Di antaranya, Sabiphoria Festival (Jakarta), Now Playing Festival (Bandung) hingga Tour Dewa 19 (Pontianak).

Perusahaan yang berdiri pada September 2022 ini mengatakan bentuk layanan yang diberikan adalah menyiapkan dokumen keuangan, hingga arus kas yang bisa diterima oleh lembaga keuangan untuk mendapatkan anggara untuk menggarap project.

Hal tersebut sangat krusial namun seringkali luput dari perhatian para pelaku industry kreatif. 

“Kami ingin membantu perusahaan mendanai project yang didapatkan. Lembaga keuangan menyangka industri kreatif berisiko tinggi, sehingga sulit mendapat akses permodalan. Asset jaminan terbatas,” kata dia.

Menurutnya Finnix menjembatani antara pelaku industri kreatif dengan perbankan. Pihaknya menghubungkan ke lembaga keuangan untuk mendukung berjalannya suatu project yang dilakukan oleh pelaku usaha. 

“Total 40 project sudah dibantu dari sisi permodalan, sistem. Rp 30 miliar dana yang sudah kami salurkan kurang lebih satu tahun ini,” kata dia.

Potensi dari industri ini mencapai Rp 250 triliun setiap tahunnya. Faktor risiko dari sisi bisnis lebih terukur.

“Faktor risiko event lebih bisa terukur. Ini menjadi alasan mengapa dimulai dengan event. Project sudah pasti nilainya sekian, dibayarnya sudah ditentukan. Tinggal produksinya. Ini kami bantu permodalan di depan,” kata dia.

BACA JUGA: Ribuan Jamaah Haji Kota Bandung Dilepas di Pusdai

Bagaimana sebuah project bisa dibantu? Reinhart menyatakan ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Di antaranya, sebuah perusahaan sudah dipastikan mendapatkan suatu project. 

“Perusahaannya harus yang sudah memenangi project. Kami bantu melengkapi laporan, keuangan dan sesuai standar Lembaga keuangan. Kalau butuh sitem kita bantu, kalau butuh permodalan kita bantu. Yang bisa bikin gagal? Dokumentasi laporan keuangan, pencatatan kurang rapih, atau ada rekam jejak kredit yang tidak baik,” ucapnya.

Berita Terbaru

spot_img