BANJAR,FOKUSJabar.id: Perkembangan teknologi (TikTok) yang semakin pesat sangat memudahkan pelaku usaha mempromosikan produknya.
Para pelaku usaha dapat menawarkan produk dagangannya melalui berbagai media sosial.
Terlebih memiliki fitur terbaru bernama TikTok Shop. Fitur tersebut membantu para pengguna membeli berbagai produk tanpa harus keluar aplikasi ketika melihat konten atau menonton live streaming.
Dengan kemudahan tersebut, cukup banyak diminati para pelaku usaha untuk menghasilkan cuan. Salah satunya, Alan Maulana pemilik brand fashion lokal clothing Skuy.Ltd.
BACA JUGA: Seorang Guru Agama di Kota Banjar Mengalami Kecelakaan
Skuy.ltd merupakan brand clothing lokal asal Kota Banjar Jawa Barat (Jabar) yang fokus pada steeetwear.
Produk tersebut dapat digunakan oleh pria dan wanita dengan menggunakan konsep pakaian limited edition unisex.
Produk tersebut didirikan pada 12 April 2022 di bawah naungan PT Sandang untuk Indonesia.
Skuy.Ltd awalnya menjual kaos dengan sistem pre-order untuk acara-acara komunitas atau anak-anak sekolah.
Niat membangun bisnis clothing pun bermula dari keinginannya melahirkan brand asal daerah kelahirannya untuk dikenal masyarakat Indonesia.
Meskipun sudah banyak pesaing, namun tren fashion terus berkembang dari hari ke hari.
Hal itu karena tampilannya yang menarik dengan mengenakan fashion item yang keren merupakan salah satu bentuk dari mengekspresikan diri.
Dengan begitu, Skuy.Ltd hadir dengan konsep yang berbeda. Sebagai brand lokal, Skuy.Ltd tidak kalah kualitas dengan brand luar karena menggunakan pilihan bahan dan kemasan yang premium untuk membuat kenyamanan dan kepuasan bagi customer.
“Awalnya kami memang mau jualan kaos polos saja. Dulu kalau mau beli kaos di mall mahal banget. Jadi kita berfikir bagaimana kita solve-problem. Jadi melalui Skuy.Ltd, kami berkomitmen untuk jualan tidak terlalu mahal. Agar orang-orang bisa pakai kaos Skuy.Ltd tanpa keluar uang banyak,” kata Alan di gudang Skuy.Ltd Kota Banjar, Kamis (6/4/2023).
Sejak dulu, Dia sudah mulai memanfaatkan internet melalui BBM untuk memasarkan produknya. Namun karena masyarakat belum terlalu melek digital, ia pun kerap mengalami kesulitan saat menjual produknya secara online.
“Susahnya itu zaman dulu orang belum melek teknologi dan belum percaya belanja online. Jadi struggle-nya mengedukasi konsumen, gimana caranya kita membuat pelanggan percaya berbelanja online,” kata dia.
Seiring berkembangnya teknologi dan digital yang ditandai dengan munculnya berbagai platform digital, Alan pun memberanikan diri menjamah TikTok.
Awalnya dia hanya membuat konten-konten video. Namun tak disangka, beberapa videonya trending hingga membuat produknya laku keras.
“Dari situ kita sadar, ternyata bisa dijadikan alat untuk menambah brand awareness dari Skuy.Ltd itu sendiri. Dari sini juga kita mulai serius bikin konten dan live streaming,” kata Alan.
Jerih payah Alan pun membuahkan hasil. Pada Ramadhan 1444 H, penjualan Skuy.Ltd laris manis hingga kehabisan stok.
Bahkan kini Skuy.Ltd berhasil menjual lebih dari 5.000 produk per hari.
“TikTok itu luar biasa. Aku bisa untung sampai 5 kali lipat. Bahkan beberapa video kita ada yang trending hingga dalam sehari orderan bisa ribuan dan gudang kosong. Follower kita tepat hari ini mencapai 1 juta pengikut,” ujarnya.
Agar meraup cuan, ada banyak cara yang bisa dilakukan para pelaku usaha. Di antaranya:
- Rutin Buat Konten
Alan tak memungkiri, membuat konten video hingga trending tidaklah mudah. Dia menyebut hal ini juga yang membuat para pelaku usaha lainnya malas memulainya, karena kerap kali tak menghasilkan. Padahal menurut Alan yang terpenting adalah konsisten.
“Aku punya banyak teman-teman sesama pengusaha, mereka terkadang terlalu banyak mikir sebelum memulai. Jadi lebih baik langsung mulai aja dan konsisten. Konsisten itu penting banget. Skuy.Ltd sendiri selalu konsisten, ada jadwalnya sendiri untuk upload konten. Awal-awal emang view-nya tidak seberapa tapi karena konsisten lama kelamaan bisa bangun komunitas sendiri,” tutur Selvi.
- Live Streaming
Selain membuat konten, menurut Alan para pelaku usaha juga harus melakukan live streaming. Cara ini juga bisa mendorong konten video yang dibuat masuk FYP sehingga lebih cepat dikenal.
Alan mengaku, Skuy.Ltd sendiri menghabiskan waktu 24 jam setiap harinya untuk live streaming. Menurutnya, dengan rutin live streaming membantu meningkatkan penjualan, apalagi pelanggan jadi bisa melihat langsung produk-produk yang dijual.
- Berkolaborasi dengan Kreator untuk Hasilkan Live Streaming yang Lebih Seru
Menghadirkan sosok kreator yang dikagumi dan relevan dengan target audiens dapat membantu pelaku usaha menghasilkan live streaming dengan tingkat partisipasi tinggi dari audiens.
BACA JUGA:
Cetak Rekor Baru di Persib, Ini Kata David da Silva
Strategi ini juga dilakukan oleh Skuy.Ltd di mana beberapa kali dalam event besar mereka mengundang kreator yang relevan dengan produk Skuy.Ltd. Cara ini dilakukan agar para penonton bisa menonton live streaming lebih lama.
“Buat live streaming semenarik mungkin. Biasanya orang join live tuh sekitar 10 menit langsung keluar, nah supaya mereka bisa terus-terusan stay, Skuy.Ltd kadang manggil beberapa konten kreator yang sedang hype banget di pasar Skuy.Ltd buat live bareng,” ucap Alan.
- Manfaatkan Afiliasi TikTok
Selain mengajak kreator untuk live streaming bersama, bukalah afiliasi kreator bisa ikut mempromosikan produk.
Kolaborasi ini juga bisa membuat produk-mu lebih dikenal banyak orang. Kreator yang terlibat juga biasanya akan mendapat persentase dari penjualan.
- Pakai Keranjang Kuning
Ada banyak fitur yang bisa dimanfaatkan oleh pelaku usaha. Salah satunya fitur keranjang kuning. Melalui fitur ini, para pelaku usaha bisa memasukkan katalog produk agar pembeli bisa langsung membeli produk tanpa keluar aplikasi.
- Manfaatkan Subsidi dan Gratis Ongkir
Cara berjualan lainnya yang bisa mendongkrak dengan memanfaatkan program-program yang ditawarkan. Mulai dari diskon, subsidi dan gratis ongkir.
Hal ini bertujuan agar semakin banyak orang yang tertarik membeli di aplikasi tersebut. Karena bisa mendapat potongan harga yang lebih murah.
Terlebih di momen-momen tertentu seperti tanggal kembar dan hari libur Nasional.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)