spot_img
Tuesday 30 April 2024
spot_img
More

    Baru Selesai, Proyek BBWS Citanduy di Bantarheulang Ciamis Rusak

    CIAMIS,FOKUSJabar.id: Proyek jaringan irigasi Bantarheulang Kabupaten Ciamis milik Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS Citanduy) sudah rusak lagi padahal pembangunannya baru selesai Desember 2022 lalu.

    Proyek tersebut dilaksanakan PT PT. Bhahmakerta Adiwira dengan nilai kontrak Rp 47 miliar.

    Pemerhati kontruksi Kota Banjar, Aiman Nur mengatakan, kerusakan tersebut seharusnya tidak akan terjadi jika dikerjakan sesuai dengan metode pekerjaan.

    BACA JUGA: 40 Calon Juleha di Ciamis Ikuti Bimtek Menyembelih Hewan Sesuai Standar Kesehatan dan Syariat Islam

    “Saya curiga pondasinya amblas karena kualitas dan konstruksinya asal-asalan,” kata dia, Selasa (14/3/2023).

    Menurut Aiman, bangunan yang jebol hingga berongga kemungkinan besar terjadi akibat tata pelaksanaanya terburu-buru. Mungkin bisa saja kualitas matrial tidak sesuai.

    Selain itu Aiman menduga bahwa pelaksana yang mengerjakannya atau pihak ketiga tidak mengikuti metode pekerjaan yang benar.

    “Contohnya, kapan harus mengerjakan pondasi, terus dinding ke atas dan campuran materialnya harus bagus dan sesuai, mungkin gak seperti ini hasilnya jika mengikuti metode yang ada”, kata dia.

    Aiman menjelaskan, kerusakan itu juga bisa saja terjadi akibat dorongan tanah dari luar menuju arah dalam, namun dirinya menduga, ada kesalahan prosedur yang dilakukan pelaksana sehingga pekerjaan tidak maksimal.

    BACA JUGA: Video Booth 360 Bikin Acara Anda Spektakuler

    “Saya lihat ini ada semacam dorongan tebing sebelah luar ke arah dalam, dan perlu diantisipasi di titik tertentu seperti disediakan suling atau pembuangan air kecil”, kata Aiman.

    Kerusakan yang terjadi dikatakan Aiman tergolong parah, bahkan menurutnya, pihak konsultan pengawas sudah memberikan tanda untuk segera memperbaiki, tapi perusahaan PT Brahmakerta Adiwira mengabaikan.

    “Kerusakan yang terjadi akibat pihak ketiga mengabaikan perintah dari konsultan pengawas, dan kerusakan ini sangat fatal,” ujarnya.

    Ia menyebutkan dampak dari kerusakan mengakibatkan penyempitan saluran dan hampir menutupi setengah aliran air.

    “kalau ini dibiarkan, mungkin air bisa meluap atau bisa jadi merobohkan bangunan lainya,” kata dia

    Ditempat terpisah kerusakan jaringan irigas yang baru selesai beberapa bulan lalu itu pun dikeluhkan oleh para petani, salag satunya Asep waega Desa Bangunharja, Kecamatan Cisaga, Kabupaten Ciamis.

    “Iyah rusak lagi, ada yang udah jebol atasnya, ada yang hampir ambruk, terus ada juga keliatan banyak yang retak, takut ambruk dan mengakibatkan hal yang tidak diinginkan,” katanya saat ditemui sekitaran daerah irigasi Bantarheulang.

    Asep berharap, pihak Balai Besar Wilayah Sungai Citanduy bisa segera merespon dan memperbaiki keruskan ini.

    “Harus segera, BBWS Citanduy harus segera memperbaiki,” ucapnya.

    Sementara itu, Kepala BBWS Citanduy, Hendra Ahyadi, melalui Humasnya, Rahmat Syah mengatakan, kerusakan yang terjadi sudah dikomunikasikan dengan penyedia jasa untuk segera memperbaiki, namun dirinya mengaku, masih ada kendala, yakni soal buka tutup air.

    Persoalannya itu jadi sebelum PHO dikeluarkan, ia mengatakan ada team MC setiap kali 100%, dan sekarang sedang masa pemeliharaan.

    “Kita belum bisa mengeringkan saluran, kita sudah menghubungi penyedia jasa dan akan memperbaiki,paling lambat setelah lebaran, karena ini kan masih dalam masa pemerliharaan”, katanya.

    Menurut Rahmat didampingi Staf pengawas PPK irigasi Pawit Hermanto titik kerusakan sudah ditandai dengan tulisan perbaikan pada saat monitoring konsultan Supervisi dan pengawas dari BBWS.

    “kondisinya yang rusak sudah diberi tanda untuk segera diperbaiki, tulisan itu dibuat oleh konsultan supervisi, pihak BBWS sebetulnya dari kita pengin secepatnya, namun ini terkait dengan buka tutup air,” ujarnya.

    Ia menjelaskan, kerusakan terjadi akibat dorongan air dari gunung, pada saat hujan, air menabrak ke dinding yang mengakibatkan diding menjadi jebol.

    “Untuk speknya Sebetulnya sudah sesuai dengan spek, cuman kita gak tau tiba-tiba ada air yang masuk besar, jadinya hampir ambruk, titiknya ada di BRO 8 sampai 10 trus di BPM,” katanya.

    Pihak BBWS Citanduy sudah mengetahui kerusakan sejak Desember lalu pada saat monitoring, Kerusakan dimungkinkan kerusakan tersebut terjadi karena terkikis air.

    “Yang sekarang terjadi kita monitoring lagi, terakhir pengecekan Desember ada 5 titik,” kata Rahmat.

    Rahmanto menambahkan, pihak BBWS Citanduy akan segera memperbaiki kerusakan yang ada, namun dirinya akan menunggu sampai waktu perbaikan bisa dilaksanakan.

    “Perbaikan kemungkinan nunggu panen selesai, apalagi terkait dengan BRO bukan hanya pertanian namun perikanan juga, kalau memang sekarang bisa kita mau lakukan sekarang,” ucapnya.

    Ia juga menyebutkan penyedia bukan mengabaikan perintah untuk memperbaiki, namun untuk perbaikan harus menunggu waktu.

    Menurut dia, rusaknya pekerjaan yang baru seumur jagung tesebut bukan dari kesalahan spek, karena menurutnya, spek yang terpasang sudah sesuai dengan metode.

    “Penyedia jasa bukan mengabaikan, mungkin disitu ada tenggang waktu karena alasan itu,” pungkasnya.

    (Budiana Martin/Anthika Asmara)

    Berita Terbaru

    spot_img