TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ratusan Mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi yang ada di Kota Tasikmalaya melakukan aksi demo dengan menduduki gedung DPRD Kota Tasikmalaya, Selasa (28/02/23).
Demonstrasi tersebut sebagai bentuk penolakan terhadap pengesahan peraturan pemerintah pengganti undang-undang (Perppu) Cipta kerja omnibus law.
Dalam aksi tersebut massa aksi saling dorong dengan petugas kepolisian yang sedang melakukan pengawalan dan pengamanan di gedung Wakil Rakyat itu, bahkan kejadian tersebut hampir terjadi kerusuhan, karena mahasiswa ingin masuk ke Gedung DPRD Kota Tasikmalaya.
BACA JUGA: Dikepung Sampah, DPRD Kota Tasikmalaya Minta Masyarakat Sadar Kebersihan
Koordinator Aksi Muhammad Rafi Faza mengatakan, Perppu sangat bertentangan dengan hak asasi manusia karena akan mengebiri kehidupan masyarakat.
“Perppu cipta kerja ini tidak berpihak kepada rakyat, akan mengancam berbagai sendi kehidupan masyarakat,” kata Rafi.
Menurutnya, pengesahan Perppu cipta kerja ini, sebagai bentuk tidak pedulinya pemimpin bangsa ini terhadapnya rakyatnya, mereka tidak punya empati terhadap kondisi ekonomi rakyat yang sedang sulit sekarang.
Dia menjelaskan, anggota dewan ini harusnya bersuara memperjuangkan kepentingan rakyat, bukan malah mendukung presiden mengesahkan Perppu.
“Kalian anggota dewan wakil rakyat, bilamana aturan tidak berpihak ke rakyat jangan didukung tapi tolak,” kata dia.
Kemudian Rafi mengatakan, undang-undang cipta kerja, jika dicermati pasal demi pasal semuanya tidak berpihak ke rakyat, sehingga hari ini gabungan mahasiswa dengan tega menolak pengesahan Perppu cipta kerja.
“Perppu ini mengancam kebebasan, mengancam kesejahteraan masyarakat, termasuk menyengsarakan petani, buruh serta pekerja lainnya,” kata Rafi.
BACA JUGA: Jadi Tren Baru, Lomba Melamun Di Kota Tasikmalaya Banyak Diikuti Pemuda
Dalam aksi demo tersebut, Mahasiswa mendesak anggota DPRD Kota Tasikmalaya untuk menandatangani surat pernyataan penolakan pengesahan Perppu Cipta Kerja.
“Syukur, sejumlah anggota dewan Kota Tasikmalaya sudah menandatangani surat pernyataan penolakan, kedepannya Kamis seluruh mahasiswa di Tasikmalaya siap mengawal pernyataan tersebut, dan bilamana pemerintah masih mengesahkan juga Perppu cipta kerja tersebut, kami akan melakukan aksi demo dengan masa yang lebih banyak,” kata dia.
(Seda/Anthika Asmara)