BANDUNG,FOKUSJabar.id: Perkembangan digital (Media Sosial) tentu dapat membawa dampak positif dan berbagai kemudahan. Namun jika tidak dapat mengontrolnya bisa menimbulkan dampak negatif.
Media Sosial (Medsos) memiliki potensi memengaruhi kesehatan mental remaja. Terutama gangguan ansietas dan depresi.
Meski demikian, hubungan tersebut bersifat multifaktorial dan dipengaruhi bagaimana seseorang menggunakan Medsos itu sendiri.
BACA JUGA:
Waspada! Aplikasi ChatGPT Palsu Bertebaran
Berdasarkan data digital around the world 2019, pengguna Medsos di Indonesia mencapai 150 juta pengguna atau sebesar 56 persen dari total populasi rata-rata.
Lama pemakaian setiap pengguna rata-rata selama 3 jam 26 menit.
Medsos meliputi Facebook, Twitter, Instagram,Line, Whatsapp, Snapchat, tiktok dan lain-lain.
Beberapa hal yang kerap muncul ketergantungan atau cemas jika tidak menggunakan Medsos.
Misalnya membandingkan hidup kita dengan orang lain, membawa permasalahan dunia maya ke dunia nyata, sampai mempengaruhi mood.
Hal ini banyak dialami beberapa orang. Di mana ketergantungan Media Sosial, seakan tidak ada kegiatan lain dan ingin terus memainkan ponsel.
Beberapa pengguna Media Sosial banyak yang akhirnya memutuskan untuk membatasi kehidupan Medsos intelektual tertentu, karena sadar akan pengaruhnya.
Seperti instagram yang dinilai toxic, karena membandingkan hidup kita dengan orang lain, merasa insecure.
Pengguna Medsos cenderung terfokus pada bagaimana agar mendapatkan foto yang bagus untuk diposting tetapi melupakan momen-momen yang diambil oleh kedua mata secara langsung.
Berdasarkan studi internasional Jurnal of mental health and edition pengguna Mesos yang berlebih dapat menyebabkan gangguan mental. Fitur like dan komentar di Medsos juga kerap menjadi hal yang dapat mempengaruhi perasaan pengguna.
BACA JUGA:
8 Aplikasi ini Bikin Konten Kamu Makin Aesthetic lho!
Karena ada ciri kepribadian bahwa ada orang yang senang mendapat pujian, senang mendapat perhatian, dan selalu ingin dapat dukungan orang banyak. Kalau hal seperti itu terus terjadi tentu sangat mempengaruhi.
Manusia harus tetap memilih informasi yang sesuai dan bermanfaat, ini sama halnya memilih Medsos yang baik untuk pribadi seseorang.
Kondisi dan reaksi psikologis seseorang berbeda-beda pada sisi Medsos. Namun psikoterapis dari California 10 operasional psikologi menyarankan penggunaan Medsos baiknya 30 menit hingga 1 jam per hari.
Ketika kita menggunakan handphone dalam jangka waktu yang lama, ini bisa mengganggu kerja sistem otak kita yang membantu dalam berkonsentrasi.
Menghabiskan waktu terlalu banyak pada gadget akan mengurangi perhatian terhadap aspek-aspek lain dalam suatu pengalaman yang bisa ditangkap oleh indera kita seperti ketika mengunjungi suatu tempat.
(Marliah Sri Nuranti/Bambang Fouristian)