BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menikah sederhana dan gratis di Kantor Urusan Agama (KUA) kembali menjadi trending topik di twitter. Melalui #Nikah di KUA bisa ditemukan banyak pasangan suami istri yang turut berkomentar dan membagikan potret sekaligus pengalaman melangsungkan pernikahannya di KUA.
Tren tersebut sedikitnya menormalisasi stigma masyarakat terhadap pernikahan yang hanya digelar di KUA. Sebenarnya, tren nikah simpel ini berawal dari pandemi COVID-19 yang membatasi aktivitas dan kerumunan manusia, sehingga pernikahan pun hanya bisa digelar sederhana dan dihadiri orang-orang terdekat saja.
Dalam kondisi tersebut, banyak calon pasangan suami istri yang memilih nikah di KUA karena tidak akan melakukan atau menunda resepsi pernikahan mereka.
Setelah pandemi melandai, tren tersebut mulai ditinggalkan masyarakat, namun kembali mencuat saat salah satu akun Twitter membuat thread tentang budget pernikahan kakaknya, lalu banyak dikomentari warganet.
Salah satunya dire-tweet oleh akun bernama @odongpjjj “Aku nikah tahun 2021 Gratis karena di KUA doang terus foto belakangnya pohon pisang HAHAHAHA,” tulisnya.
Terhitung hingga tanggal 2 Februari, tweet tersebut mendapatkan 11 juta tayangan, 27 ribu like, 1.672 komentar dan 7.583 re-tweet dari akun tweteer lain yang membagikan pengalaman nikahnya di KUA. Ternyata dari sekian banyaknya komentar dan re-tweet, mayoritas adalah pasangan suami istri yang belum lama menikah dan masih masuk golongan generasi Z. Tentunya, mereka memilih nikah di KUA dengan beragam alasan.
BACA JUGA: Banyak Pernikahan Dini, Wali Kota Bandung Prihatin
Berikut rangkuman dari alasan-alasan pasangan muda yang menikah di KUA:
Menghemat Budget pengeluaran
Dilansir dari weddingku.com terbitan 31 desember 2022, mengurus surat nikah (mendaftar) tidak dikenakan biaya apapun jika mengurusnya (mendaftarnya) di jam kerja. Akan dikenakan biaya tambahan sebesar Rp600 ribu jika mengurusnya (mendaftar) di luar jam kerja KUA.
Namun sebenarnya, nikah di KUA tidak 100 persen gratis karena akan ada biaya untuk mempersiapkan dokumen-dokumen sebagai syarat pendaftaran. Sama halnya dengan pernikahan pada umumnya.
Apalagi jika memutuskan untuk menyewa atau membeli pakaian pernikahan, membayar jasa make up dan fotografer. Namun, sedikitnya menikah di KUA ini dapat menghemat budget pengeluaran yang bisa digunakan untuk kebutuhan lainnya seperti membeli rumah, jalan-jalan bahkan berinvestasi.
Pasangan pejuang halal kini mulai menyadari bahwa esensi dari menikah adalah sah bukanlah resepsi yang mewah, biaya resepsi jumlahnya tidaklah sedikit sekalipun dilakukan dengan sesederhana mungkin.
Biaya wedding organizer atau pernak-pernik resepsi semakin mahal, apalagi jika memiliki wedding dream yang megah, atau berniat mengundang banyak kenalan dan menjamu tamu undangan semewah mungkin. Beruntung jika dalam kondisi finansial baik tetapi kalau sifatnya memaksakan sesuatu hanya untuk memenuhi gengsi tidak ada gunanya.
Prosedur Pernikahan Tidak Ribet
Dari beberapa komentar netizen, Pernikahan di KUA tidak memiliki banyak prosesi selain mengesahkan suatu pasangan sebagai pasangan halal, sedangkan resepsi pernikahan selain memakan banyak waktu juga uang, memilki prosesi yang cukup ribet dan harus dipersiapkan dari jauh-jauh hari.
Apalagi jika berniat melangsungkan pernikahan dengan mengikuti konsep adat dan budaya-budaya tertentu selama beberapa hari. Namun, terkadang konsep pernikahan ribet seperti itu memang menjadi ekspetasi sebagian orangtua, apalagi buat anak semata wayang ataupun anak terakhir.
Dengan alasan, pernikahan adalah moment satu kali seumur hidup sehingga perayaannya harus benar-benar mewah dan berkesan.
Akun @odongpjjj menjawab, “Banyak yang nanya ‘gimana cara ngomong ke keluarga’, waktu itu sih ngomong aja mau nikah tapi cuma di KUA karena punya pengalaman waktu nikahan kakak ngeliatnya capek banget seharian duduk ‘di pajang’ dan salaman sama orang yg ga kenal kayanya agak aneh yah,” tulisnya.
Suasana Tenang dan Kondusif
Sekalipun pernikahan di KUA memiliki luas ruangan terbatas, namun suasananya lebih tenang dan kondusif karena tamu undangan yang diperbolehkan masuk ruangan juga terbatas.
Tentunya, ini cocok bagi calon pengantin yang khawatir grogi melafalkan kalimat akad di depan banyak orang serta menginginkan suasana akad khidmat dan kondusif.
Selain itu, pemotretan kedua pengantin akan lebih tenang dan leluasa dibanding disaksikan banyak tamu undangan.Calon pengantin dapat merencanakan membawa fotografer ke KUA untuk mengabadikan moment pernikahan.Fotografer yang propesional tentunya memiliki banyak cara mengindahkan moment sakral tersebut.
Itulah beberapa alasan kenapa pasangan muda memilih untuk menikah di KUA yang disebut-sebut warganet sebagai previllage karena meskipun tren, tidak semua orang bisa melakukannya. Namun, tren nikah di KUA ini, tidak mengutuk keras pernikahan yang berlangsung secara mewah.
BACA JUGA: Pengadilan Agama Kabupaten Tasikmalaya Catat Puluhan Permohonan Dispensasi Nikah
Karena semua orang memilki prinsif dan otoritas atas pilihan hidupnya sendiri tanpa harus mengikuti penghakiman orang lain. Asalkan siap dengan segala risikonya.
(Gita Yulia/LIN)