BANDUNG,FOKUSJabar.id: Pemerintah Arab Saudi dikabarkan bakal menjadikan Pulau Tiran dan Sanafir sebagai tujuan wisata yang menyediakam hotel hingga kasino.
Situs web ekonomi Israel, Globes, melaporkan Arab Saudi berencana membangun jembatan yang menghubungkan kedua pulau itu dengan Mesir.
Arab akan mengizinkan orang Israel menghabiskan liburan mereka di Tiran dan Sanafir.
BACA JUGA: 11 Orang Tewas dalam Penembakan Massal saat Imlek di AS
Kebijakan tersebut menunjukkan visi besar Putra Mahkota, Mohammed bin Salman, untuk membuka negara itu kepada dunia, melalui proyek pariwisata besar di sepanjang Laut Merah, sampai ke Eilat.
Situs tersebut menyebutkan, bahwa penandatanganan perjanjian batas maritim antara Mesir dan Arab Saudi pada tahun 2016 berada di bawah kondisi Israel, asalkan pengalihan kepemilikan tidak bertentangan dengan perjanjian damai di Mesir.
Perjanjian perdamaian antara Mesir dan Israel menetapkan bahwa pasukan multinasional beroperasi di pulau-pulau itu, dan Israel khawatir bahwa demarkasi perbatasan akan mengarah pada kendali Saudi atas pintu keluar dari Eilat, dan ingin menjamin kebebasan pergerakan maritim Israel.
Sumber Globes mengatakan, pembukaan Pulau Tiran dan Sanafir untuk turis Israel menunjukkan keinginan Arab Saudi untuk meningkatkan langkah untuk lebih dekat dengan Israel.
Namun, visi tersebut akan diwujudkan secara bertahap dan dengan cara yang tidak memiliki signifikansi politik jangka panjang.
“Ini akan berjalan lambat, dengan lebih banyak langkah tambahan yang akan mendekatkan kedua negara, tetapi terobosan nyata belum ada di sini. Hal-hal perlu sedikit tenang, kita akan melihat ke mana arah pemerintah Netanyahu, tetapi pada akhirnya, adalah kepentingan semua negara yang terlibat untuk mencapai kesepakatan penuh,” kata sumber Globes dilansir Middle East Monitor, Rabu (25/1/2023).
Seorang pejabat proyek wisata Laut Merah di Arab Saudi mengatakan, Kerajaan tidak akan memberlakukan batasan apa pun pada perempuan di dalam proyek tersebut, dan perempuan di sana dapat dengan bebas mengenakan bikini.
Menurut situs web Hotelier, Senior Travel Trade Director Loredana Pettinati mengatakan, selama dia berada di UEA, proyek tersebut tidak akan membedakan antara pria dan perempuan, abaya tidak wajib, dan bukti pernikahan tidak diperlukan seorang perempuan untuk memesan hotel.
“Tidak akan ada larangan bagi perempuan, di wilayah Arab Saudi,” tulis Hotelier, melansir IDN.
(Agung)