BANJAR,FOKUSJabar.id: Peraturan Daerah (Perda) Kepemudaan Kota Banjar, Jawa Barat dinilai lemah pasalnya belum ada keberpihakan bagi pemuda secara nyata.
Perda Kepemudaan nomor 1 tahun 2021 ini belum bisa dirasakan oleh para pemuda, khusunya generasi muda yang tergabung dalam Paguyuban Mojang dan Jajaka (Moka) Kota Banjar.
“Perda kempemudaan sampai saat ini belum bisa terasa oleh kami sebagai pemuda,” kata Ketua Pelaksana audisi pasanggiri Mojang dan jajaka Kota Banjar tahun 2022 Rizky Nurhidayat dihubungi FOKUSJabar. Selasa (18/7/2022).
BACA JUGA: 4 Balon Mendaftar PAW Pilkades Karyamukti Kota Banjar
Hal itu dibuktikan dari respon pemerintah yang dinilai tidak mendukung keberlangsungan Mojang dan jajaka di Kota Banjar.
“Kita dari 2018 tidak melaksanakan audisi untuk generasi Moka di Kota Banjar, alasannya tidak ada anggaran kemudian waktu 2020 dan 2021 lalu terkendala pandemi, jadi tidak ada anggarannya,” katanya.
Namun, di tahun sekarang, Rizky mengatakan Pihaknya berinisiatif untuk menggelar audisi Moka Tahun 2022, meski dilaksanakan secara mandiri tanpa ada bantuan materi dari dinas terkait.
“Saat ini pun anggarannya tidak ada, Kami berharap meskipun Dispora tidak memberikan anggaran untuk pasanggiri tahun ini, ke depan kami ingin moka bisa diperhatikan,” katanya.
Ditempat terpisah, Ketua KNPI Kota Banjar Mamat Rahmat menanggapi penilaian tersebut. Menurutnya kontek pemuda itu general atau umum.
Setiap orang pasti punya argumen sendiri, jika terkait Perda kepemudaan sejauh ini di Kota Banjar itu ada peningkatan. Hal itu dilihat dengan adanya peraturan daerah yang mengatur tentang pemuda.
“Banjar ini lebih dulu memiliki Perda kepemudaan dibandingkan daerah kabupaten/kota yang lain yang dekat dengan Banjar khususnya, belum semua memiliki Perda ini, itu positifnya,” kata dia.
Kalaupun ada argumen yang menilai bahwa Perda kepemudaan ini masih lemah dalam pengoptimalisasiannya, itu bukan peraturan daerahnya.
“Kalo Perda kan itu payung hukumnya namun barangkali diasumsikan Pemerintah Daerah belum maksimal,” kata Mamat.
Keberpihakan Pemerintah Daerah sejauh ini sebetulnya sudah ada. Pada prinsipnya Pemkot Banjar sudah membentuk Perda Kepemudaan.
“Itu merupakan bentuk perhatian ke pemuda sekalipun pada kondisinya saat ini Pemerintah pun sedang terpuruk, jadi saya rasa bukan berarti tidak mau maksimal tapi menyesuaikan dengan kondisi saat ini dari porsi anggaran pun sudah terbagi-bagi dan ini sebenarnya tugas kita semua bukan Pemerintah saja,” kata dia.
Dalam porsi keuangan bisa diketahui, saat ini Pemerintah tidak hanya memikirkan pemuda saja, meski dari segi kebutuhan pemuda itu sendiri diakui memiliki kebutuhan yang luar biasa.
Namun, KNPI Kota Banjar sendiri dalam hal ini mengucapkan banyak terimakasih kepada legislatif dan eksekutif dalam hal ini Dinas Pemuda dan Olahraga yang telah perhatian dengan membentuk Perda kepemudaan ini.
Meski diketahui dalam kontek melahirkan pemuda yang potensial itu tentunya harus ada dukungan dari berbagai pihak termasuk dari aspek penganggaran nya
“Yang dirasakan oleh teman-temen moka dimana dalam melaksanakan kegiatannya ini tidak memiliki proses anggaran yang tidak mendukung. Kalau saya mengkaji Pemerintah pun keinginannya sangat ingin mendukung tapi dia (Pemerintah) menyesuaikan kondisi keuangan daerahnya,” katanya.
Mudah-mudahan, Mamat mengatakan kedepannya Pemerintah Kota Banjar bisa memberikan perhatian yang maksimal untuk para pemuda
Disisi lain paling tidak mencoba dulu dengan swadaya, inovasi, inovatif sehingga tidak ada ketergantungan dari pihak manapun. Inovasi dari temen-temen moka yang saat ini dilakukan pun Mamat menilai itu sangat bagus.
Mereka mau melakukan kegiatannya untuk menciptakan regenerasi dengan kecintaannya, dan dalam hal ini Paguyuban Mojang dan Jajaka Kota Banjar mengharapkan ada sentuhan dari pemerintah.
“Mudah-mudahan kedepannya ada bentuk perhatian lebih merata ke unsur pemuda,” kata dia.
BACA JUGA: Menuju Endemi, Polres Ciamis Gelar Gebyar Vaksin Booster
Sekalipun saat ini, Mamat mengaku unsur pemuda dalam hal ini KNPI Kota Banjar mendapatkan hibah sebesar Rp. 100 juta.
Akan tetapi mekanisme dari berbagai kegiatan yang ada di KNPI itu sendiri dengan mewadahi berapa puluh OKP itu dirasa belum ideal.
KNPI pun sejauh ini menjembatani serta memberikan support kepada moka atau okp yang lain agar Pemkot Banjar dapat memporsikan kebutuhan yang memang selayaknya.
“Meski saya ulangi, saat ini kami memahami kondisi keuangan Pemerintah, tapi mudah-mudahan kedepannya finansial Pemerintah bisa kembali stabil dan unsur pemuda bisa mendapatkan perhatian lebih.
Sementara untuk diketahui saat Mojang dan Jajaka Kota Banjar tengah melaksanakan seleksi untuk Moka tahun 2022.
Dalam seleksi atau audisi menjadi Mojang jajaka ini pastinya tidak hanya mengandalkan fisik saja, melainkan perlunya pengetahuan dan budi pekerti.
Audisi Moka itu sendiri dilaksanakan secara ketat, dengan meliputi berbagai tes, mulai dari test Bahasa Inggris atau bahasa asing, Bahasa Sunda, uji wawasan kebangsaan, kepribadian, test sosial media serta unjuk kabisa atau kemampuan.
Pasanggiri Mojang dan Jajaka Kota Banjar Tahun 2022 Dengan Tema Banjar Motekar
yang mana memiliki arti serta harapan agar talenta-talenta Mojang atau Jajaka ini dapat menguasai berbagai hal tidak hanya cantik atau ganteng saja tapi mereka secara Intelektualitas sangat baik dan biasa menguasai berbagai aspek, baik dari segi kekreatifan,inovatif,adaptif dan solutif untuk kota Banjar.
Seleksi tahun 2022 ini diikuti oleh 42 peserta yang mendaftar dari berbagai kategori baik remaja maupun dewasa Nanti nya akan diseleksi dengan sistem point penilaian.
Kemudian peserta terpilih atau yang lolos audisi nantinya akan mengikuti tahap selanjutnya yakni karantina selama 2 minggu di setiap sabtu dan minggu.
Setelah karantina akan dilaksanakan Grand Final yang rencana awal agustus nanti akan dilaksanakan.
(Budiana Martin/Anthika Asmara)