TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jabar, sekaligus Anggota Komisi IV DPR RI, Ono Surono, mengunjungi perkebunan kopi di kawasan hutan Karahabodas, Desa/Kecamatan Kadipaten, Kabupaten Tasikmalaya, Jabar, Jumat (10/6/2022).
Selain anggota Komisi VII DPR RI, Donny Oekon, turut mendampingi juga Ketua DPC PDI Perjuangan Kabupaten Tasikmalaya sekaligus Bupati Tasikmalaya, Ade Sugianto.
Mang Ono sapaan akrab Ono Surono, menyapa dan menampung aspirasi para petani kopi di kawasan hutan milik Perum Perhutani tersebut.
Beberapa petani merupakan mantan atau eks narapidana kasus teroris (napiter), yang kini berada dalam naungan Yayasan Ansharul Islam Tasikmalaya.
BACA JUGA: Jatah Kursi Per Dapil Kabupaten Tasikmalaya Dapat Berubah
Hadir pada acara tersebut, anggota Datasemen Khusus (Densus) 88 Anti Teror Polri, Ketua Yayasan Ansharul Islam Tasikmalaya Anton Hilman, Muspika dan Kepala Desa Kadipaten serta Plh Kepala Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya.
Hadir juga para petani kopi binaan Densus 88 Antiteror Polri, serta binaan Lembaga Masyarakat Desa Hutan (LMDH) Desa Kadipaten.
“Di Karahabodas ini, kita mendengar aspirasi para petani kopi. Mereka menyampaikan beberapa poin di antaranya kebutuhan dukungan peralatan penunjang termasuk pupuk,” kata mang Ono.
Para prinsipnya kata dia, pihaknya siap berikhtiar dan memperjuangkan semua aspirasi yang tersampaikan dari petani kopi. Bahkan sebagian aspirasi tersebut di antaranya sudah terjawab.
Di tempat ini kata dia, hadir kang Doni dari Komisi VII DPR RI. Beliau bisa menjawab untuk memenuhi kebutuhan mesin roasting kopi. Sama halnya dengan kang Ade sebagai Bupati, dia sudah siapkan gedung untuk menyimpan hasil panen kopi Karahabodas.
Begitu pula lanjut mang Ono, untuk kebutuhan pupuk, rencana pada tahun 2023 nanti, pihaknya akan kirim 1 paket kambing atau 30 ekor.
“Jadi kita siapkan kambingnya agar para petani kopi di sini ada garapan lain. Nah kotoran kambing merupakan pupuk terbaik untuk tanaman kopi,” ucapnya.
Dia menambahkan, untuk memperluas distribusi kopi dari kawasan ini, pihaknya akan menjajaki jaringan Hejo sebagai jaringan distribusi yang sudah merambah ke seluruh wilayah nusantara dari Papua hingga Merouke.
“Kita bantu para petani kopi, memperluas jaringan distribusinya. Jaringan Sunda Hejo ini juga untuk menjembatani agar petani tidak terjerat tengkulak,” tutur mang Ono.
Termasuk, lanjut dia, terkait kemudahan akses permodalan untuk para petani kopi, ada beberapa program pemerintah yang bisa dimanfaatkan melalui kredit usaha ringan atau lainnya.
“Intinya program mewujudkan para petani sejahtera dengan penghasilan layak, salah satunya petani kopi ini, merupakan tanggung jawab bersama,” tutur dia.
Mang Ono berharap, Karahabodas mampu menghasilkan produk kopi unggulan yang diminta dunia. Dan Kadipaten ini menjadi sentra kopi di Jabar bahkan di Indonesia.
“Peluang usaha kopi ke depan kian cerah. Hari ini sebanyak 8,4 juta ton konsumsi kopi dunia. Belum lagi di Cina dengan penduduk terbesar dunia, mulai ada pergeseran kebiasaan mengkonsumsi teh ke kopi,” ujarnya.
BACA JUGA: Wali Kota Ajak Suporter Jaga Sportifitas dan Kondusifitas Kota Bandung
Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR RI bidang energi dan perindustrian, Donny Oekon menyebut akan menjajaki CSR PT Pertamina Geothermal Energy di Karahabodas.
“Nanti kita bicarakan di pusat, kita coba tanya apa yang dapat dilakukan PT Pertamina untuk para petani kopi disini,” kata Donny.
(Farhan)