BANDUNG,FOKUSJabar.id: Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung mencatat dalam sehari Kota Bandung membuang sampah ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sebanayak 1.300 ton. Salah satunya sampah plastik.
Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Bandung, Sopyan Hernadi mengaku sudah melakukan pemisahan sampah plastik. Dengan demikian sampah dapat tertangani.
“Kalau pengurangan itu kan kita sudah ada Perda (Peraturan Daerah) pengurangan kantong kresek, termasuk Perwal-nya (Peraturan Wali Kota) baru tahun 2020 kemarin,” kata Sopyan saat dihubungi, Senin (15/11/2021).
BACA JUGA: Tekan Harga Minyak Goreng, Disperindag Tunggu Distribusi dari Kemenag
Saat ini, pihaknya ingin kembali menggalakan kebijakan bebas kantong pelastik di tiap ritel tidak boleh menggunakan kantong kresek. Tetapi karena ada pandemi beberapa ritel yang sudah mengaplikasikan kebijakan tersebut berhenti beroperasi.
“Ada beberapa ritel terdampak pandemi sudah tutup kayak Giant Supermarket itu kan mereka konsisten (tidak memberi kantong kresek),” ucapnya.
Oleh karena itu, Sopyan menyebut kini pihaknya bekerjasama dengan PD Pasar Kota Bandung akan menerapkan kebijakan bebas kantong plastik di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit.
“Kita coba model pasar bebas plastik di Pasar Kosambi dan Pasar Cihapit, memang tidak 100 persen tapi bisa mengurangi,” kata dia.
Sebelumnya dalam program kantong kresek berbayar, Dia menilai itu cukup efektif dilakukan.
“Jadi kalau orang belanja tidak bawa kantong sendiri, pakai kantong kresek mereka dikenakan harga,” katanya.
Sofyan menambahkan, saat ini, DLHK Kota Bandung tengah fokus menyelesaikan masalah pengangkutan sampah yang sempat tersendat karena gangguan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Sarimukti.
“Kita sedang mengangkut sampah-sampah di beberapa TPS (tempat pembuangan sampah),” kata dia.
BACA JUGA: Pasar Kreatif ke 8 Kota Bandung Sukses Besar
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)
