BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 12.500 bidan di Jawa Barat diterjukan sebagai vekasinator COVID-19 untuk mengejar target rata-rata harian vaksinasi menuju herd immunity.
Dari data yang dihimpun dari Khusus Percepatan Vaksinasi COVID-19 saat rata-rata vaksin baru mencapai 364 ribu dosis per hari.
Ketua Divisi Khusus Percepatan Vaksinasi Covid-19 Jabar Dedi Supandi mengatakan, sejumlah bidan itu itu akan melayani penyuntikan vaksin di tempat praktek mandiri mau pun door to door menyasar para lansia.
BACA JUGA: Siswi SMP Jadi Korban Perundungan,DPA3: Akibat Minimnya Komunikasi Anak dan Orangtua
Menurutnya, dengan bidan vaksinasi akan dilakukan sistem door to door atau masyarakat datang ke tempat bidan praktek.
“Kami akan bekali bidan vaksin sehingga bisa langsung jemput bola ke masyarakat yang saat ini belum menerima vaksin sama sekali,” kata dia, Selasa (12/10/2021).
Menurut Dedi, bidan ini akan melayani masyarakat sebagai vaksinator pada pukul 16.00 atau di luar jam praktek mereka. Dedi memastikan, para bidan ini sudah mulai bergerak pada pekan ini.
“Kita sudah komunikasikan dengan ikatan bidan dan akan berkolaborasi dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN), persatuan perawat dan ikatan dokter, bahwa kita akan memberikan kewenangan kepada bidan-bidan praktek untuk melakukan penyuntikan vaksin,” katanya.
Dedi yang juga menjabat Kepala Dinas Pendidikan Jawa Barat ini mengatakan, kehadiran 12.500 bidan yang telah menyangupi sebagai vaksinator ini akan menambah angka rata-rata vaksinasi harian Jawa Barat sebanyak 500 ribu dosis per hari. Sehingga bila ditotalkan bisa mencapai 800 ribuan dosis per hari.
“Bila kita hitung lebih kecil saja, ada 10.000 ribu bidan dikali 50 dosis per hari yang kita titipkan, sehari bisa jadi 500 ribu per hari,” kata Dedi.
Selain bidan, Pemprov Jawa Barat juga menggelar ‘Pekan Cinta Lansia‘, sehingga pelajar dan anak muda membawa kakek, neneka atau lansia untuk dibawa ke lokasi vaksinasi.
BACA JUGA: Tarif Parkir Tempat Wisata Di Jawa Barat Rp 150 Ribu, Kadisbupar Khawatir
“Lokasi vaksinnya disesuaikan dan dikomunikasikan sekolah, kecamatan atau puskesmas setempat. Sekolah jadi tempat vaksinasi juga sudah terjadi hari ini,” katanya.
(Anthika Asmara)