BANDUNG,FOKUSJabar.id: Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Bandung kembali menggelar operasi protokol kesehatan (prokes) di masa adaptasi kebiasaan baru (AKB) yang diperketat. Kegiatan merupakan bagian dari diberlakukannya pembatasan sosial berskala nesar (PSBB) proporsional.
“Kami menyasar kecamatan dengan kasus Covid-19 tertinggi ditambah dengan kecamatan dengan jumlah pelanggaran terbanyak pasca masa perketatan AKB lalu,” kata Kasatpol PP Kota Bandung Rasdian Setiadi di Kota Bandung, Jabar, Selasa (8/12/2020).
Menurutnya, terdapat 18 kecamatan yang menjadi sasaran untuk operasi kali ini. Di antaranya Cibeunying Kidul, Coblong, Cicendo, Bojongloa Kidul, Babakan Ciparay, Bandung Kulon, Bojongloa Kaler, Astanaanyar, Andir, Regol, Sumur Bandung, Mandalajati, Ujung Berung, Panyileukan, Cibiru, Kiaracondong, Lengkong, dan Cibeunying Kaler.
“Setiap hari ada tiga tim yang ditugaskan ke tiga kecamatan melaksanakan operasi untuk mengecek protokol kesehatan yang diterapkan masyarakat, khususnya dalam hal penggunaan masker. Terpenting, bagaimana kesadaran masyarakat bisa ditingkatkan. Masker sudah menjadi sebuah keharusan dan wajib,” kata dia.
BACA JUGA: Fly Over Bukan Solusi Atasi Kemacetan di Kota Bandung
Kepala Bidang Ketenteraman, Ketertiban Umum dan Dukungan Logistik Satpol PP Kota Bandung Taspen Effendi menjelaskan, pada hari pertama (Senin, 7/12/2020) operasi AKB yang diperketat tersebut, petugas berhasil menjaring 100 pelanggar.
Menurutnya, ada tiga kecamatan yang disasar. Yakni Cibeunying Kidul, Coblong dan Cicendo. Dari 100 pelanggar, sembilan orang diantaranya membayar denda administrasi masing-masing Rp50 ribu.
Sedangkan 91 pelanggar lain diberikan sanksi sosial. Mulai dari memungut sampah, menyapu lokasi operasi, melafalkan Pancasila hingga melaksanakan push up bagi yang fit.
“Hukuman yang diberikan melihat beratnya pelanggaran yang dilakukan masyarakat di lapangan. Ada yang sama sekali tidak membawa masker atau menerapkan prokes dengan alasan lupa, ada juga yang disimpan di kantong jaket, celana atau bagasi motor,” kata Taspen.
Sementara Camat Coblong Kota Bandung Krinda Hamidipraja mengapresiasi kegiatan Satpol PP Kota Bandung yang dilakukan di wilayah kerjanya. Kata dia, Kecamatan Coblong menjadi urutan kedua tertinggi di Kota Bandung
“Coblong itu konfirmasi positifnya tinggi. Sekarang kita urutan nomor dua di Bandung. Terlebih saat ini, sudah banyak mahasiswa dari luar yang kembali ke Bandung. Lalu ada tujuh perguruan tinggi di sini, baik negeri maupun swasta. Karenanya aktivitasnya cukup padat. Kita perlu terus meningkatkan kesadaran masyarakat dengan pengawasan semacam ini,” kata Krinda.
Menurutnya, kawasan Terminal Dago yang terletak di RW 02, Kelurahan Dago, Kecamatan Coblong, dipilih sebagai sasaran operasi AKB yang diperketat. Hal itu di lihat dari peta penyebarannya dan di wilayah tersebut terdapat sembilan orang yang terkonfirmasi positif Covid-19.
(Yusuf Mugni/Ageng)
