BANDUNG, FOKUSJabar.id: Interaksi antar pengunjung masih menjadi ganjalan bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung untuk mengizinkan tempat hiburan kembali beroperasi. Pasalnya, hingga kini belum ada jaminan para pengusaha bisa meminimalisir interaksi antar pengunjung.
“Hal yang menjadi persoalan itu (interaksi) dan masih belum terjawab. Seandainya di room (ruangan karaoke) ada pemandu lagu, siapa yang memberikan garansi atau jaminan apabila di dalam tidak ada interaksi. Tak hanya itu, mungkin faktor sirkulasi udara pun menjadi hal penting dalam upaya pencegahan penyebaran Covid-19. Itu yang sulit meyakinkan kita (Pemkot Bandung),” ujar Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Ema Sumarna usai peninjauan tempat Karoke di Jalan Pungkur, Kota Bandung, Jawa Barat, Rabu (8/7/2020).
Menurutnya, Pemkot Bandung tengah mencoba memberikan kesempatan kepada para pengusaha tempat hiburan malam agar bisa kembali berkegiatan. Namun para pengusaha harus bisa meyakinkan Pemkot Bandung jika pembukaan usahanya tidak akan menimbulkan penyebaran Covid-19 baru.
BACA JUGA: Pekan Depan, Relaksasi Tempat Hiburan di Kota Bandung Diputusakan
Lebih lanjut Ema mengatakan, termasuk jika ada pengunjung yang tidak sadarkan diri atau mabuk. Pasalnya, belum ada penjelasan yang kuat untuk meyakinkan aman ketika berinteraksi.
“Orang tidak sadar (mabuk) itu yang masih bahan pemikiran kita. Dalam kunjungan kami ke tempat hiburan, belum ada pengusaha yang bisa menjelaskan kepada kami,” tegas Ema.
(Yusuf Mugni/ars)