Kamis 12 Desember 2024

Angkutan Garut Ogah Beroperasi Jelang Lebaran

GARUT, FOKUSJabar.id: Pengusaha angkutan umum di Kabupaten Garut, Jawa Barat, banyak yang memilih tidak beroperasi menjelang hari raya Lebaran. Alasannya, biaya operasional tidak akan tertutupi oleh jumlah penumpang yang saat ini diberlakukan pembatasan penumpang di tengan wabah COVID-19.

“Kondisinya seperti itu (tidak beroperasi), operasional juga kalau nombok buat apa,” kata Ketua Organisasi Angkutan Darat (Organda) Garut, Yudi Nurcahyadi di Garut, Sabtu (23/5/2020).

Yudi menambahkan, kondisi usaha angkutan umum di Garut sudah memprihatinkan dengan adanya aturan pembatasan jumlah penumpang karena wabah COVID-19.

BACA JUGA: Pedagang Pasar Baru Buka Lapak di Bahu Jalan Otista

Namun aturan pembatasan penumpang, lanjutnya, tidak diimbangi dengan penyesuaian tarif angkutan yang dikeluarkan secara resmi oleh pemerintah.

“Kalau tidak ada penyesuaian, setidaknya ada subsidi operasional. Kalau disubsidi bisa saling membantu,” terangnya.

Aturan batasan angkutan penumpang yang diberlakukan saat ini, lanjutnya, yakni untuk angkutan dalam kota dan juga antarkota yang biasanya harus membawa penumpang 14 orang menjadi lima orang atau setengahnya.

Kondisi tersebut, diakuinya tidak akan mampu menutupi biaya operasional pembelian solar atau premium, setoran untuk pemilik mobil, atau keuntungan bagi sopir untuk dibawa pulang ke rumah.

“Adanya batasan itu mau tertutup gimana operasionalnya, jadi lebih baik diam saja,” tegasnya.

Pihaknya berharap, pemerintah dapat membuat aturan yang bisa menyelamatkan pelaku usaha angkutan umum di tengah wabah COVID-19. Salah satunya mengalokasikan anggaran untuk subsidi operasional angkutan.

“Pemerintah harus memberikan subsidi kepada dunia angkutan umum,” pungkasnya.

(ars/ant)

Berita Terbaru

spot_img