JAKARTA,FOKUSJabar.id: Ketua Dewan Pertimbangan Partai Berkarya Siti Hediati Hariyadi (Titiek Soeharto) berpesan agar warga yang tinggal di lingkungan rumah susun selalu memperhatikan kesehatan, baik untuk diri pribadi, keluarga maupun tetangga.
Demikian disampaikan Titiek kepada warga yang tinggal di rumah susun Muara Angke, Jakarta Utara, menyusul masih tingginya penduduk miskin, stunting atau kurang gizi kronis bagi bayi dan balita, serta angka kematian bayi dan ibu.
“Kondisi itu harus menjadi perhatian pemerintah,” tegas Titiek, Minggu (24/3/2019).
BACA JUGA:
PPDB 2024/2025, Disdik Kota Bandung: Semua Sekolah Sama
Dalam hasil Survei Dasar Kesehatan Indonesia tahun 2012 disebutkan bahwa dari setiap seribu kelahiran di Indonesia, ada 19 bayi yang di antaranya meninggal.
“Ini sangat memprihatinkan. Kesehatan ibu dan anak masih menjadi masalah di Indonesia,” ungkap Titiek.
Berdasarkan data Profil Kesehatan Indonesia 2017, dari sekitar 291.447 Posyandu di Indonesia hanya 164.867 Posyandu yang aktif atau 56,57 persen.
Padahal, dulu Pak Harto menggagas dan mengembangkan Posyandu yang diakui berhasil memberi kehidupan yang lebih baik bagi ibu dan anak.
Posyandu menjadi garda terdepan dalam upaya pencegahan penyakit, khususnya pada ibu dan anak. Apalagi, metode pencegahan kini dijadikan prioritas ketimbang penyembuhan oleh Kementerian Kesehatan.
Adapun kedatangan Titiek Soeharto ke rusun Muara Angke untuk pengobatan gratis. Anak Pak Harto itu pun disambut warga rusun yang tengah menunggu giliran untuk pengobatan gratis.
(LIN)
 berpesan agar warga yang tinggal di lingkungan rumah susun){kind=link}