Jumat 13 Desember 2024

Tommy Soeharto Terus Hadirkan Solusi Sederhana dan Efektif bagi Rakyat

JAKARTA, FOKUSJabar.id: Setiap warga negara seyogyanya membantu pemerintah mencari solusi dan mengatasi masalah pemenuhan kebutuhan energi yang kian hari semakin parah.

Bagi Partai Berkarya, menggerakkan peran-serta masyarakat untuk mencukupi kebutuhan energi keluarga melalui biogas merupakan solusi sederhana namun efektif.

Demikian disampaikan Ketum Partai Berkarya Hutomo Mandala Putra (Tommy Soeharto) di hadapan putra-putri transmigran di Saung Berkarya, Hambalang Bogor, dalam rangkaian Munas ke IV Perhimpunan Anak Transmigran Republik Indonesia (PATRI) yang digelar sejak 12 hingga 14 Maret.

Saung Berkarya adalah bengkel kerja (workshop) yang dibangun Tommy sebagai wujud kepedulian Partai Berkarya terhadap persoalan pemenuhan pangan dan energi masyarakat.

Saung itu terbuka untuk memberikan keahlian dan kecakapan dalam pertanian, peternakan serta biogas untuk masyarakat yang berminat dan membutuhkan.

“Apalagi saat ini pemerintah pun sudah cukup kewalahan dengan subsidi Elpiji yang mencapai Rp24 trilyun, subsidi minyak tanah yang besarnya Rp18 trilyun, serta subsidi pupuk yang mencapai Rp12 trilyun,” kata Tommy.

Sementara itu, penanggungjawab Saung Berkarya Sri Wahyuni mengatakan, program Kemandirian Pangan dan Energi tersebut berintikan pertanian terpadu. Secara sederhana, dalam skala kecil masyarakat akan didorong untuk mampu memenuhi kebutuhan pangan dan energi mereka sendiri. Dengan begitu, masyarakat bisa membantu pemerintah secara sederhana namun efektif.

“Jadi, kita berpikir sebaiknya setiap desa itu memiliki dan menonjolkan kekhasan mereka sendiri. Ada desa yang kuat dalam peternakan ayam, dalam budi daya cabai, budi daya tomat, semua harus didorong. Desa cabai, misalnya, harus mampu memproduksi sampai semacam bon cabe, desa yang kuat tomat harus bisa memproduksi saus tomat sendiri, ” jelas Sri.

Berkombinasi dengan peternakan, kotoran ternaknya itulah yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk membuat biogas sebagai upaya memenuhi energi.

” Di desa-desa transmigrasi yang terpencil, dimana minyak tanah dan Elpiji susah, maka kemampuan membuat dan memanfaatkan biogas akan sangat membantu,” kata dia.

Saat ini, pihaknya sudah memiliki proyek percontohan di Sentani Papua. Bahkan dalam waktu dekat akan dicoba di Nagere, Merauke, di Kerom, lalu Jayapura, dan beberapa tempat lain di Papua.

Kawasan Indonesia Timur, NTT, Kalimantan Barat, menjadi ajang uji coba partai dalam pengembangan biogas, selain di beberapa wilayah di Jawa.

Perkembangan positif lainnya, Berkarya tengah pula mencoba pembuatan biogas dari rumah tangga, yakni dengan memanfaatkan limbah keluarga, dan tengah dicoba di beberapa pesantren di Jawa Tengah dan Banten.

“Dalam waktu dekat, kami juga akan membangun sarana pembuatan biogas dari limbah keluarga ini di Pesantren Nurul Iman, Parung, Kabupaten Bogor,” kata Sri.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img