BANDUNG,FOKUSJabar.id: Maju sebagai calon Ketua Umum National Paralympic Committee Indonesia (NPCI) Jawa Barat Adik Fahroji menyebut bahwa manejemen organisasi menjadi salah satu hal krusial yang harus dibenahi. Dia menilai, selama ini, manajemen organisasi NPCI Jabar masih kurang baik.
“Persoalan manajemen organisasi ini jadi hal krusial yang harus dibenahi di NPCI Jabar. Pembenahan dari sisi manajemen organisasi, secara tidak langsung akan berdampak pada pengembangan olahraga difabel yang lebih baik ke depan,” kata Adik di sekretariat NPCI Kota Bandung, komplek olahraga Pajajaran, Jalan Pajajaran Kota Bandung, Rabu (13/3/2019).
BACA JUGA:
Gagalkan Pesta Narkoba, Polres Pangandaran Sita Sabu dan Senpi
Dengan manajerial organisasi yang baik, kata dia, akan membuka kesempatan untuk menggelar berbagai kompetisi, bahkan kejuaraan olahraga difabel secara berjenjang pun bisa digelar lebih baik. Dengan demikian, para atlet difabel pun punya kesempatan lebih banyak untuk lebih berprestasi.
“Selama ini, atlet difabel hanya bisa berkompetisi di ajang peparda atau peparnas karena even kejuaraan bagi olahraga difabel di Jabar ini sangat minim. Tidak hanya itu, manajerial organisasi yang baik bisa lebih mengembangkan NPCI ke depan, termasuk dengan melahirkan cabang olahraga baru,” terangnya.
Salah satu bukti masih kurang baiknya sisi manajerial organisasi di kepengurusan NPCI Jabar saat ini, yakni terkait pelaksanaan Musyawarah Olahraga Provinsi (Musorprov) NPCI Jabar yang akan digelar Kamis-Sabtu (14-16/3/2019) di Kota Tasikmalaya. Pelaksanaan Musorprov NPCI Jabar tersebut, dinilainya ditetapkan secara mendadak meski tidak ada sebuah keadaan yang mendesak atau force majure.
“Rencana Musorprov NPCI Jabar ini tidak pernah dibahas sebelumnya dalam rapat kerja NPCI Jabar maupun di rapat pleno. Tiba-tiba saja kita mendapatkan undangan pelaksanaan Musorprov di Kota Tasikmalaya. Bahkan proses penjaringan dan penyaringan calon Ketua Umum NPCI Jabar pun tidak pernah ada pembahasan,” ungkap dia.
Kendati begitu, dia menegaskan bahwa Musorprov nanti harus menjadi awal kebangkitan NPCI Jabar yang lebih baik ke depan. Gelaran Musorprov harus berjalan secara demokratis dan sesuai AD/ART.
“Jangan sampai ada intervensi atau penggiringan peserta Musorprov untuk memilih salah satu calon. Biarkan mereka berbicara dan menentukan pilihan sendiri secara demokratis untuk menghasilkan keputusan-keputusan terbaik,” pungkasnya.
Pelaksanaan Musorprov NPCI Jabar digelar seiring dengan habisnya masa bakti kepengurusan di bawah pimpinan Ukun Rukaendi pada 28 April 2019. Salah satu agenda utama dari pelaksanaan Musorprov NPCI Jabar, yakni pemilihan Ketua Umum NPCI Jabar masa bakti 2019-2023 yang rencananya digelar pada Jumat (15/3/2019).
(Ageng/LIN)