BANDUNG, FOKUSJabar.id: Program Pemerintah Kota Bandung, Kang Pisman (kurangi, pisahkan, dan manfaatkan) semakin diminati masyarakat. Kali ini warga Kelurahan Kujangsari, Kecamatan Bandung Kidul ikut menggebyarkan program Kang Pisman.
Dari 9 RW, baru 8 RW telah melaksanakan Kang Pisman sampai di tingkat pemanfaatan kembali. Satu RW lainnya baru sampai di tingkat pemilahan dari rumah.
“Semuanya sudah memilah sampah dari rumah. Karena di kita ada sistem punishment. Kalau nggak dipilah, nggak diangkut,” ujar Evi Hendarin, Camat Bandung Kidul saat mengikuti acara Bandung Menjawab di Media Lounge Balai Kota Bandung, Kamis (14/2/2019).
Para petugas sampah sudah bisa mengenali pemilahan sampah. Petugas membawa sampah yang terpilah ke tempat pembuangan sementara. Ada 29 titik pembuangan sampah khusus yang sudah terpilah.
Selain itu, setiap Jumat dan Sabtu, warga secara rutin beraktivitas di Bank Sampah Kujang Ngahiji. Hari Jumat, warga menyetor, mencatat, dan menimbang sampah. Sedangkan di Sabtu, warga melaksanakan PPO alias Pilah-Pilih-Olah.
“Jadi mereka memisahkan mana yang bisa didaur ulang, lalu diolah. Ada yang jadi taplak, karpet, bagus-bagus pokoknya,”ucapnya.
Lanjut evi, sampah organik juga diolah dengan skema peuyeumisasi atau fermentasi. Sampah tersebut kemudian menjadi pupuk kompos menggunakan Mikro Organis Lokal (MOL).
“Kita berharap semua wilayah bisa sepenuhnya melaksanakan ini. Sampah kita 60% organik, jadi kalau bisa dimanfaatkan akan bisa menurunkan jumlah sampah,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni/DAR)