SUBANG, FOKUSJabar.id : Wakil Ketua TP PKK Provinsi Jawa Barat, Lina Marlina Ruzhan resmi membuka Pelatihan Perdana Program Bambu Jabar Bambu Juara (Baju Baja) di Aula Desa Blanakan, Kecamatan Blanakan, Kabupaten Subang, Kamis (7/2/2019).
Baju Baja merupakan program yang digagas LSM Hijau Lestari Indonesia (HLI) dan Yayasan Peduli Hijau Lestari Indonesia untuk mewujudkan 100 Desa Kreatif menuju Jabar Juara Lahir Batin.
Lina menyampaikan, ide untuk melestarikan bambu sebagai sumber daya ungkit bagi pembangunan tentu layak untuk didukung. Terlebih, saat ini komoditas bambu semakin berkurang.
” Sebagai negara tropis, Indonesia memiliki 254 jenis bambu yang telah diakui sebagai keanekaragaman hayati. Dimana 54 jenisnya dimiliki Jawa Barat. Namun, saat ini dari 54 jenis hanya ada 36 jenis bambu yang masih bertahan,” kata Lina.
Sebagaimana filosofi bambu yang kokoh, tahan guncangan dan bermanfaat, Lina berharap, program kolaborasi tersebut akan terus bertahan dan bisa ditularkan ke Kabupaten/Kota lain. Dengan begitu, dapat memberi warna positif bagi rakyat Jawa Barat.
” Saya harap Baju Baja selalu menjadi mitra kerja Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Seperti filosofi bambu yang kokoh, tahan guncangan dan tidak mudah lapuk walaupun kena panas dan hujan. Mudah-mudahan dengan program ini kita bisa saling menguatkan dan tentu juga bermanfaat bagi semua,” tutup Lina.
Kepala Program Baju Baja, Oki Hikmawan menuturkan, pemanfaatan bambu di Jawa Barat merupakan pilot project dan pengembangan pembinaan secara berkesinambungan. Untuk itu, perlu adanya kerjasama antar pihak agar program ini bisa terus berjalan.
” Anggota kami terbentuk dari 27 Kabupaten/Kota. Kami sudah bertemu dengan delapan Kepala Daerah yang juga merespon baik niat kami ini,” ujarnya.
” Ada 12 bibit tanaman bambu yang dengan dikembangkan oleh Hijau Lestari Indonesia, rencananya untuk membuat perpustakaan bambu. Semoga dengan usaha kami ini, bambu jadi memiliki nilai jual yang tinggi,” sambung Oki.
(Bam’s)