PRANCIS, FOKUSJabar.id: Menteri Luar Negeri Prancis Jean-Yves Le Drian meminta Presiden Amerika Serikat (AS) diam dan tak mengintervensi politik di negaranya.
Hal tersebut diungkapkan Drian menanggapi dua kicauan Donald Trump di media sosial pribadinya yang membicarakan demontrasi rompi kuning dan perjanjian kesepakatan perubahan iklim di Paris, Prancis. Dua kicauan Trump itu dianggapnya upaya memancing di air keruh atau ‘menari-tari’ di atas aksi rompi kuning yang menggemparkan Prancis sepanjang akhir pekan.
“Kami tak ingin politik domestik warga Amerika ikut di sini, dan kami ingin itu dibalas. Saya katakan ini kepada Donald Trump dan Presiden Prancis juga mengatakan ini: Biarkan bangsa kami sendiri,” ujar Le Drian kepada stasiun televisi LCI, Minggu (9/12/2018) waktu setempat.
Sebelumnya, lewat akun Twitter pribadinya, Trump menghubung-hubungkan demonstrasi rompi kuning di Prancis dengan pembicaraan perubahan iklim yang berlangsung di ibu kota negera tersebut, Paris.
“Hari dan malam yang sangat sedih di Paris. Mungkin ini saatnya untuk menghentikan hal yang sangat konyol dan luar biasa mahal dari Kesepakatan Paris serta mengembalikan uang itu kepada rakyat dalam bentuk pajak yang rendah,” demikian satu dari kicauan Trump, Sperti dilansir CNN, Senin (10/12/2018).
Kicauan lainnya berisi, “Kesepakatan Paris tak bekerja dengan begitu baik di Paris. Protes dan unjuk rasa terjadi di seantero Prancis. Orang tak ingin membayar uang dalam jumlah besar, yang cukup besar untuk negara-negara dunia ketiga (itulah pertanyaan yang terjadi), untuk mungin melindungi lingkungan. Mari teriakkan ‘Kami Ingin Trump!’ Love France.”
Aksi demonstrasi rompi kuning yang terjadi di Paris begitu besar pada akhir pekan lalu. Lebih dari seribu orang diamankan petugas dalam aksi yang memprotes pajak tinggi dan kenaikan harga bahan bakar tersebut.
Atas aksi rompi kuning itu, Le Drian menegaskan pemerintahan Prancis yang dipegang Emmanuel Macron ingin menyelesaikannya lewat dialog dengan para demonstran.
(Agung)