spot_img
Kamis 6 Februari 2025
spot_img

Lotus Kita Desak Pemerintah Tetapkan Gempa Lombok sebagai Bencana Nasional

BANDUNG, FOKUSJabar.id: Sebagai salah satu komponen bangsa peduli Ibu dan Anak, Yayasan Lotus Kita mendesak Presiden Joko Widodo (Jokowi) menetapkan bencana Gempa Lombok menjadi Bencana Nasional.

Jumlah pengungsi yang semula sekitar 352.793 orang, terus bertambah karena kekhawatiran adanya gempa susulan. Korban yang sebelumnya tercatat 436 orang terus meningkat, bangunan yang runtuh terus meluas, termasuk adanya ancaman longsor. Fasilitas kesehatan dan sarana pemerintahan sudah tidak berfungsi optimal.

Ketua Yayasan Lotus Kita Ilah Holilah menyatakan, sejak gempa darat berkekuatan 6,4 Skala Richter (SR) pada 29 Juli 2018, berikut gempa susulan 6 Agustus 2018 hingga kemarin dengan kekuatan magnitude 7 SR membuat pelayanan kurang optimal.

Penanganan logistik maupun layanan kesehatan sudah tidak berfungsi dengan baik, terlebih dengan banyaknya korban luka, apalagi pengurus Lotus Kita untuk misi kemanusiaan pun menjadi korban.

“Kita butuh keputusan Presiden menyatakan bencana nasional. Hal itu agar dapat menggerakkan seluruh sektor pemerintahan. Kita harus bertindak cepat selamatkan anak-anak, Ibu-ibu dan Lansia yang paling banyak menjadi korban di Lombok, ” kata Ilah Holilah dalam keterangan persnya, Senin (20/8/2018).

Menurut dia, BNPB sebagai perwakilan Pemerintah Pusat sudah berupaya maksimal menjalankan tugasnya.

Jumlah bantuan dari seluruh Indonesia pun terus mengalir, namun Pemerintah Daerah tidak mampu menyalurkan bantuan untuk menjangkau masyarakat secara merata di lokasi pengungsian.

Informasi lapangan menyebutkan, jika mengandalkan Pemerintah Daerah distribusi bantuan akan tersendat dan hanya sampai di kecamatan.

Selain itu, lanjut Ilah Holilah, laporan langsung dari lapangan menunjukkan bahwa kualitas dan intensitas gempa yang sudah lebih dari 800 kali sudah memberi efek non teknis yang mungkin selama ini tidak masuk dalam kategori bencana nasional.

“Trauma, rasa takut dan tak aman yang luar biasa tentu lebih dahsyat dampaknya daripada tidak berfungsinya pemerintahan sebagai salah satu syarat bencana nasional,” kata dia.

Dia menegaskan bahwa penetapan bencana Nasional atas gempa Lombok sangat penting. Karena perbedaan status bencana dan komando tentu akan berpengaruh pada kecepatan penanggulangan dampak.

“Dengan komando dari Presiden, kami yakin bisa memaksimalkan keselamatan saudara kita khususnya generasi muda di Lombok,” jelas dia.

Sebagai komponen masyarakat yang turut peduli, Yayasan Lotus Kita pun mengajak Organisasi Masyarakat untuk bersama-sama menggelar Istighosah Nasional seraya menengadahkan tangan memohon ampunan pada Tuhan Yang Kuasa dan mendoakan agar warga Lombok dilindungi dan tetap kuat menghadapi musibah ini.

“Momentum Idul Qurban, kita minta seluruh masjid dan penyelenggara Salat Idul Adha untuk berdoa bersama demi keselamatan saudara kita di Lombok,” pungkasnya.

(LIN)

Berita Terbaru

spot_img