BANJAR,FOKUSJabar.id: Bulan Ramadan membawa berkah bagi para pedagang. Terutama mereka yang menjual bahan makanan khas berbuka puasa. Salah satunya kolang kaling (glibbertjes)
Permintaan kolang kaling meningkat tajam setiap memasuki bulan suci Ramadan.
BACA JUGA:
Bulan Ramadan Jadi Berkah untuk Pedagang Pecel Banjur di Kota Banjar
Banyaknya permintaan kolang kaling membuat pedagang di Pasar Banjar meraup keuntungan berlipat. Bahkan, harganya terus merangkak naik. Kini mencapai Rp15 ribu per kg.
Pedagang Kolang Kaling di Pasar Banjar, Dudi mengaku, harga biasanya antara Rp9-11 ribu per kg.
“Naiknya harga kolang kaling di bulan Ramadan menjadi berkah bagi kami,” katanya, Selasa (4/3/2025).
Menurut Dudi, kenaikan harga pada bulan Ramadan 1446 Hijriah lantaran banyaknya permintaan.
BACA JUGA:
DPRD Kota Banjar Gelar Rapat Paripurna Istimewa HUT ke-22 Kota Banjar
“Kenaikan harga terjadi setiap menjelang bulan Ramadan,” katanya.
Dudi menyebut, para pembeli yang belanja sebagian banyak merupakan warga Banjar. Namun ada juga pembeli yang datang dari luar Banjar.
“Kebanyakan sih orang Banjar. Tapi ada juga dari luar Banjar,” tutup Dudi.
Sebagai informasi, kolang-kaling (buah atap) adalah nama camilan kenyal berbentuk lonjong dan berwarna putih transparan serta mempunyai rasa yang menyegarkan.
Dalam bahasa Belanda biasa disebut glibbertjes yang secara harafiah berarti “benda-benda licin kecil.”
Kolang kaling berasal dari biji pohon aren (Arenga pinnata) yang berbentuk pipih dan bergetah.
Untuk membuatnya, para pengusaha biasanya membakar buah aren sampai hangus. Kemudian diambil bijinya untuk direbus selama beberapa jam.
Biji yang sudah direbus tersebut kemudian direndam dengan larutan air kapur selama beberapa hari sehingga terfermentasikan.
(Agus/Bambang Fouristian)