PANGANDARAN,FOKUSJabar.id: Setelah 12 tahun sejak pemekaran dari Kabupaten Ciamis pada 2012, Kabupaten Pangandaran terus berkembang di berbagai sektor, termasuk dalam pembinaan organisasi kepemudaan dan kaderisasi, salah satu langkah nyata dalam pengembangan kader muda berkualitas adalah pembentukan Pengurus Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) di Pangandaran.
Menurut Sekretaris Komisariat PMII STITNU, Anwar Purnawijaya, PMII Cabang Persiapan Pangandaran telah memenuhi syarat untuk segera dibentuk.
Baca Juga: Kepala Desa di Pangandaran Nyatakan Sikap Lawan Oknum Wartawan
“Secara kuantitas, kami sudah memenuhi persyaratan administrasi sesuai dengan AD-ART PMII Kongres XXI 2024 Palembang, khususnya pada BAB VIII Pasal 20. Dalam ayat 1 disebutkan bahwa pengurus cabang dapat dibentuk di kabupaten/kota yang memiliki perguruan tinggi, dan pada ayat 2 dijelaskan bahwa pembentukan cabang bisa dilakukan jika telah memiliki minimal 50 kader,” jelas Anwar pada Sabtu (15/2/2025).
Lebih lanjut, Anwar menegaskan pengajuan surat permohonan Surat Keputusan (SK) pembentukan cabang sudah mengikuti mekanisme yang diatur dalam Peraturan Organisasi (PO) hasil keputusan Muspimnas Tulungagung 2022, BAB II Pasal 2 ayat 2 poin d.
Ia juga menjelaskan bahwa sebelumnya, organisasi PMII di Pangandaran masih bernaung di bawah PMII Cabang Ciamis, yang telah berdiri sejak 2015. Bukti konkret keberadaannya adalah eksistensi dua komisariat, yakni PMII STITNU Al-Farabi dan PMII UNPAD PSDKU.
Dukungan Kuat dari Berbagai Pihak
Ketua Komisariat PMII STITNU, Predi Supriadi, menyambut baik pelantikan Muhammad Rifa’i sebagai Ketua Cabang PMII Ciamis periode 2024-2025. Ia optimistis bahwa momentum ini semakin menguatkan semangat pembentukan PMII Cabang Pangandaran.
“Pelantikan kepengurusan PMII Ciamis pada 12 Februari 2025 kemarin harus menjadi pemicu utama dalam mempercepat terbentuknya PMII Cabang Persiapan Pangandaran. Ini adalah bagian dari kaderisasi lanjutan yang harus kita jalankan dengan serius,” ujar Predi.
Ia juga mengingatkan agar tidak ada konflik di luar kepentingan kaderisasi yang justru bisa menghambat kemajuan organisasi di Pangandaran.
“Selain menghadiri pelantikan, kami juga mendampingi kader-kader terbaik dari Pangandaran yang ikut dilantik serta menyerahkan persyaratan administrasi. Ini adalah bukti keseriusan kami dalam membangun PMII di Pangandaran,” tambahnya.
Senada dengan Predi, Ketua Komisariat PMII UNPAD PSDKU, Ridwan Ardiansyah, menegaskan pihaknya terus berupaya meningkatkan kapasitas dan jumlah kader sebagai bagian dari tanggung jawab organisasi.
“Kami berharap kepengurusan cabang yang baru dapat merealisasikan janji yang sempat tertunda. Ini menjadi momentum penting dalam perjalanan PMII di Pangandaran,” katanya.
Komitmen dari PMII Ciamis
Ketua Cabang PMII Ciamis, Muhammad Rifa’i, menyambut hangat kehadiran sahabat-sahabat dari Pangandaran dalam acara pelantikan. Ia mengungkapkan rasa terima kasih atas dukungannya dan berjanji untuk membantu mempercepat proses pembentukan cabang baru.
“Saya dan jajaran kepengurusan akan berupaya semaksimal mungkin untuk mendapatkan surat rekomendasi dari PKC PMII Jawa Barat, yang kemudian akan berlanjut ke PB PMII. Ini adalah langkah penting dalam percepatan terbentuknya PMII Cabang Pangandaran,” ujarnya.
Menurutnya, persyaratan administrasi telah tersampaikan dan saat ini tengah dalam proses verifikasi oleh PC PMII Ciamis.
“Kita tidak boleh terjebak dalam konflik yang tidak produktif. Untuk mencapai tujuan, kita harus bersatu dan bekerja sama,” tegasnya.
Pernyataan ini juga beriring dengan komitmen kuat yang telah menjadi kesepakatan dari berbagai pihak dalam organisasi. Termasuk Pengurus Komisariat PMII STITNU Al-Farabi, PMII UNPAD PSDKU, serta Pengurus Cabang PMII Ciamis-Pangandaran.
“Semoga ini menjadi perhatian penuh bagi seluruh kader PMII di Ciamis dan Pangandaran. Ini bukan hanya tentang organisasi, tetapi tentang masa depan kaderisasi yang lebih baik,” pungkasnya.
(Sajidin/Irfansyahriza)
