spot_img
Rabu 9 Oktober 2024
spot_img
More

    Hadiri Wisuda Poltekesos Bandung, Gus Ipul Titip Pesan Ini Pada Wisudawan

    BANDUNG,FOKUSJabar.id: Menteri Sosial (Mensos) Syaifullah Yusuf atau yang akrab disapa Gus Ipul menghadiri Wisuda Program Magister dan Sarjana Terapan Politeknik Kesejahteraan Sosial (Poltekesos) Bandung di Auditorium Sasana Budaya Ganesha (Sabuga) ITB Bandung Rabu (25/9/2024).

    Dalam sambutanya, Gus Ipul berpesan kepada para wisudawan agar bisa mengamalkan ilmu kepada masyarakat demi mencapai cita-cita Indonesia emas 2045.

    “Pada 2045, Indonesia akan dapat bonus demografi yaitu jumlah penduduk Indonesia 70 persen-nya dalam usia produktif. Jika tidak dimanfaatkan dengan benar, maka bonus demografi bisa membakar hangus peta perjalanan panjang bangsa ini, bonus demografi bisa jadi petaka demografi dapat merobohkan pilar-pilar yang kita bangun bersama,”kata Gus Ipul.

    Menurutnya, bahwa dalam konteks penanganan masalah kesejahteraan sosial dalam mencapai impian Indonesia Emas 2045, tentunya memiliki tantangan yang sangat berat yang memerlukan kontribusi dan keahlian seluruh stakeholders.

    Baca Juga: Wisuda Purnabakti 4 Pegawai Lapas Kelas IIB Ciamis Jadi Penghargaan Tertinggi dari Kemenkumham

    Lebih lanjut Gus Ipul menyampaikan, bahwa spektrum permasalahan kesejahteraan sosial pada masa kini dan masa yang akan datang akan cenderung terus meluas dan menjangkau berbagai segmen dalam masyarakat, baik ditingkat lokal, regional, maupun nasional.

    “Kompleksitas permasalahan tersebut tentunya menuntut penanganan yang komprehensif dan profesional. Kondisi ini tentunya harus menjadi perhatian kita semua, khususnya pilar-pilar pekerjaan sosial,”ucapnya.

    Dia menjelaskan, sebagian besar masalah kesejahteraan sosial berasal dari sistem dan respon keluarga terhadap kebijakan ekonomi, tetapi keluarga juga merupakan sumber daya dan jaring pengaman sosial untuk mengatasi masalah kesejahteraan sosial.

    “Masalah kemiskinan absolut harus dientaskan karena menimbulkan penderitaan bagi manusia. Pada pihak lain, masalah kemiskinan ini seringkali menjadi penyebab timbulnya berbagai permasalahan kesejahteraan sosial lainnya,” jelasnya.

    Tak hanya itu, letak geografi dan kondisi geologi menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara yang sangat berpotensi sekaligus rawan bencana alam, seperti; gempa bumi, tsunami, banjir juga menjadi masalah dalam kesejahteraan sosial.

    Baca Juga:Lantik 374 Wisudawan, Rektor Itenas Bandung: Terus Tingkatkan Kompetensi dan Inovasi

    Syaifullah mengungkapkan bahwa masalah kesejahteraan sosial lain yang masih harus mendapat perhatian dalam praktik pekerjaan sosial adalah masalah kemiskinan Komunitas Adat Terpencil atau KAT.

    “Selain masalah KAT, permasalahan kesejahteraan sosial yang masih menjadi perhatian praktik pekerjaan sosial pada masa yang datang adalah masalah pekerja migran,” ungkapnya.

    Sementara itu, Plh Asesten Daerah (Asda) 2 Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dodo Sehendar menyampaikan bahwa saat ini sedang menghadapi era distrupsi 4.0 yang mana hanpir 75 persen kerja konvensional akan digantikan oleh mesin.

    Oleh karena itu, dia meminta lulusan Politeksos Bandung untuk bersiap dalam menghadapi perkembangan teknologi.

    “Pekerjaan akan dikerjakan oleh mesin dan kecerdasan buatan (AI). Harus memiliki keterampilan teknologi yang lebih mendalam agar bisa bersaing di dunia global,” ucap Dodo.

    Tak hanya itu, dia menyebut bahwa para lulusan juga harus memiliki etika, tanggungjawab sosial dan siap menjelankan tugas pengabdian kepada masyarakat.

    Baca Juga:Wisuda Mahasiswa Unsil Tasikmalaya, Rektor: Jadilah Lulusan yang Berjiwa Kreatif dan Inovatif

    “Pekerja sosial meliki peran pital dalam melahirkan kesejahteraan sosoial untuk mewujudkan Indonedia emas 2045 dibutuhkan komitmen untuk berkolaborasi. Lulusan Polteksos Bandung juga harus memiliki kompetensi dan mengembangkan kemandirian,” tandasnya.

    Perlu diketahui, sebanyak 518 wisudawan
    terdiri dari Program Magister Terapan Pekerjaan Sosial 32 orang, Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial 306, Program Sarjana Terapan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial 82 orang, dan Program Sarjana Terapan Rehabilitasi Sosial 98 orang.

    Saat ini Poltekesos Bandung memiliki 2.202 mahasiswa dari 4 program studi yaitu Program Sarjana Terapan Pekerjaan Sosial, Program Sarjana Terapan Perlindungan dan Pemberdayaan Sosial, dan Program Sarjana Terapan Rehabilitasi Sosial, serta Program Magister Terapan Pekerjaan Sosial.

    Kemensos sedang berencana melakukan pengembangan Kampus II Poltekesos di atas lahan 14,9 hektar di Soreang, Kabupaten Bandung dengan pengkajian program studi baru yaitu Penyuluhan Sosial, Kewirausahaan Sosial, Program Doktor Terapan Pekerjaan Sosial, Program Studi Profesi Pekerja Sosial.

    (Yusuf Mugni)

    Berita Terbaru

    spot_img