Senin 9 Desember 2024

Hingga Maret 2024, Kasus DBD di Kota Bandung Mencapai 2.098 Kasus

BANDUNG,FOKUSJabar.id:Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung mencatat sebanyak 2.098 kasus penderita Demam Berdarah Dengue (DBD) sejak awal Januari hingga Maret 2024.

“Ini data hingga Jumat 22 Maret tercatat ada 2.098 kasus kumulatif sepanjang 2024,” kata Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Anhar Hadian usai Rapat Koordinasi Pemetaan Kasus Demam Berdarah Dengue di Balai Kota Jalan Wastukencana Jabar Selasa (26/3/2024).

BACA JUGA: Jelang Mudik Lebaran 2024, Dishub Kota Bandung Bakal Gelar Ramp Check di Terminal Hingga ke PO Bus

Olen karna itu, Pihaknya pun akan menggencarkan kembali upaya antisipasi penyebaran penyakit DBD dengan 5 langkah yang dilakukan secara masif.

Langkah pertama adalah dengan menggiatkan kembali gerakan Juru Pemantau Jentik (Jumantik). Idealnya, satu rumah memiliki satu orang Jumantik yang bertugas memberantas sarang nyamuk.

“Sesuai perintah pimpinan dalam hal ini Pj Wali Kota dan Plh Sekda, kami giatkan kembali Jumantik,”katanya.

BACA JUGA: Ramadhan, WOM Finance Berbagi Bersama Janda dan Dhuafa

Kedua, akan melakukan Rapid Diagnosis Test (RDT) sebagai upaya deteksi dini penyebaran penyakit demam berdarah. Hal ini juga simultan dengan proses abatisasi atau pemberian serbuk abate pada tempat-tempat yang digenangi air termasuk bak mandi, jambangan bunga dan sebagainya.

Tak hanya itu, upaya pemberantasan sarang nyamuk atau calon jentik nyamuk juga melibatkan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Bandung. Dalam hal ini, DLH Kota Bandung akan berperan membersihkan potensi tempat berkembang biaknya nyamuk.

Selanjutnya, yang baru diselenggarakan di Kecamatan Ujungberung ialah pengembangan Wolbachia. Seperti diketahui, Kota Bandung menjadi salah satu kota yang menerapkan Wolbachia sebagai upaya pencegahan penyebaran DBD.

Maka dari itu, masyarakat Kota Bandung harus memastikan tempat tinggal ataupun beraktivitasnya bebas dari jentik nyamuk. Kedua, jika ada anggota keluarga di rumah yang mengalami demam, segera akses fasilitas kesehatan terdekat.

“Jika ada anggota keluarga yang mengalami demam, jangan tunggu sampai parah. Segera akses layanan kesehatan masyarakat,”ucapnya.

(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)

Berita Terbaru

spot_img