TASIKMALAYA,FOKUSJabar.id: Dinas Koperasi, UMKM, Perdagangan Dan Perindustrian (Diskoperindag, UMKM) Kota Tasikmalaya menyusun sejumlah program prioritas kerja tahun 2025 guna pengembangan usaha mikro kecil menengah (UMKM) maupun pelatihan kewirausahaan.
Kepala Dinas Koperindag dan UMKM Kota Tasikmalaya Jawa Barat (Jabar), Apep Yosa Firmansyah mengatakan, program prioritas kerja yakni, bagaimana para pelaku UMKM dan Koperasi di Kota Tasikmalaya terus maju dan berkembang di tengah berbagai tantangan dan rintangan.
BACA JUGA: Pj Wali Kota Tasikmalaya Raih Penghargaan Pengelola Zakat Terbaik Nasional
“Rencana kerja di tahun 2025 mendatang, masih memfokuskan untuk pengembangan pelaku umkm sebagai penyokong ketahanan ekonomi rakyat,”ungkap Apep Yosa saat Musrembang sektoral di Gedung PPIK, jalan Letnan Mashudi Kec.Cibereum Kota Tasikmalaya Kamis (29/02/24).
“Pelatihan program live selling (jualan online) dan pemberdayaan umkm, menjadi komitmen kita untuk meningkatkan pendapatan dan memperluas pangsa pasar, tidak hanya dipasarkan secara konvensional, namun memanfaatkan era digitalisasi,”ujarnya.
Ditambahkan, live selling atau jualan online ini, menjadi sebuah keharusan bagi pelaku-pelaku umkm agar mampu mengembangkan usahanya di era digitalisasi saat ini.
BACA JUGA: Sidak Gudang Bulog, Pj Walikota Tasikmalaya Pastikan, Stok Beras Jelang Puasa Dan Lebaran Aman
“Di Kota Tasikmalaya, jumlah UMKM lebih dari 30 ribu, dan mulai tahun ini, kita melatih sejumlah pelaku umkm termasuk hostnya agar bisa berjualan secara online (live selling) melalui kanal digital seperti tiktok, Instagram sehingga mereka mampu memasarkan produknya dengan cepat dan mampu meningkatkan penghasilan,” ujar Apep.
Ia juga menambahkan, guna mendukung kemajuan pelaku usaha, pihaknya juga melakukan pembinaan untuk mendapatkan sertifikasi halal, dari dari program pusat, provinsi maupun dari daerah.
“Target kita kedepan, seluruh pelaku- pelaku usaha mikro kecil menengah yang secara terus menerus menjalankan usahanya, dan telah memenuhi syarat, kami akan bantu mereka untuk mendapatkan sertifikasi halalnya,” ucapnya.
Apep mengatakan, dalam Musrenbang kali ini beberapa prioritas yang menjadi target ke depan. Seperti peningkatan kapasitas dan pemberdayaan koperasi dan usaha mikro, pengembangan sarana distribusi perdagangan, peningkatan kapasitas dan pemberdayaan sektor industri termasuk pengendalian inflasi daerah.
“Sasaran prioritas Diskoperindag dan UMKM yang harus direalisasikan yakni meningkatnya pembinaan dan fasilitas koperasi, usaha mikro dan industri kecil menengah, meningkatnya kualitas pasar rakyat dan fasilitas perdagangan dan jasa, meningkatnya kemitraan dan kerjasama dengan pihak swasta untuk mendorong peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi dan meningkatnya program penanggulangan kemiskinan pada sektor usaha mikro kecil menengah dan industri kecil menengah,” paparnya.
“Intinya, pengembangan sektor UMKM, menjadi fokus pemerintah daerah guna peningkatan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” pungkasnya.
(Seda/Anthika Asmara)