BANDUNG,FOKUSJabar.id: Memasuki musim penghujan Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung akan memprioritaskan Tempat pembuangan sementara (TPS) overload dan sampah-sampah berserakan dipinggir jalan.
Ketua harian penanganan sampah Kota Bandung Ema Sumarna mengatakan, TPS overload di Kota Bandung kini hanya tersisa belasan. Penanganan sampah hingga saat ini terus diupayakan pihaknya.
BACA JUGA: J99 Corp dan PT KAI Persero Berkolaborasi Berikan Layanan Perjalanan Dengan Kulit Sehat
“Baik TPS overload dan sampah dipinggir jalan, bagi kita tetap menjadi prioritas. Apalagi kita akan memasuki musim hujan. Terbayang apabila sampah di jalan tertimpa air hujan dan berserakan,” kata Ema Sumarna di Balai Kota Bandung Jalan Wastukencana Jabar Senin (13/11/2023).
Ema menyebut, Pemkot Bandung tengah berusaha keras untuk mengubah kebiasaan baru masyarakat dalam hal penanganan sampah. Masyarakat pun, diminta harus berempati dalam persoalan sampah.
BACA JUGA: DPD Papera Jabar Gelar Rakornis Pemenangan Prabowo-Gibran
“Jangan ada yang berkomentar bahwa masyarakat ini dipaksa. Memang harus dipaksa, karena kalau tidak begini mau sampai kapan pun tidak akan berubah. Kalau tidak berubah, artinya sedang menunggu bom waktu akan benar-benar terjadi lautan sampah,” ucapnya.
Oleh karna itu, pihaknya pun tidak akan pernah bosan untuk terus mengedukasi masyarakat dalam hal penanganan sampah. Terlebih, pemerintah memiliki batasan waktu terkait kedaruratan sampah.
“Di masa kedaruratan ini, masyarakat harus dipaksa bagaimana cara untuk bisa mengelola dan menyelesaikan sampah di hulu. Kita terus berproses, ada Kang Empos, Loseda silahkan mau pakai metode yang mana. Kita tidak akan kaku,”ujarnya.
Ia menambahkan, Pemkot Bandung tengah memasifkan gerakan Kang Empos. Sebanyak 20 persen kepala keluarga (KK) di Kota Bandung akan mendapat karung, ember dan kompos.
“Kang Empos merupakan salah satu metode pengolahan sampah organik. Metode ini tidak memerlukan tempat yang luas. Dan hasil pengolahan dapat dimanfaatkan menjadi media tanam. Gerakan ini coba kita masifkan di masyarakat,”pungkasnya.
(Yusuf Mugni/Anthika Asmara)