GARUT,FOKUSJabar.id: Bupati Garut Jawa Barat (Jabar), Rudy Gunawan menegaskan, kerja sama dengan Pemkab Blitar Jawa Timur (Jatim) dalam hal budidaya Ikan Koi sangat penting.
Bagaimana tidak, Kabupaten Blitar memiliki pengalaman luar biasa dalam budidaya Ikan Koi.
BACA JUGA:
35 Anggota Paskibraka Dikukuhkan Bupati Garut
Hal itu Rudy ungkapkan saat menerima Kunjungan Kerja (Kunker) Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan) Kabupaten Blitar di ruang Pamengkang Pendopo Garut, Selasa (22/8/2023).
Pada kesempatan itu, Pemkab Blitar memberikan hibah 300 ekor Koi ke Kabupaten Garut.
Menurutnya, kolaborasi tersebut memantapkan rencana Pemda Garut untuk mengembangkan budidaya Koi yang lebih baik dan berorientasi ekspor.
“Ikon Koi Kabupaten Blitar berkualitas,” ungkapnya.
“Kita berharap kerja sama ini akan saling menguntungkan, berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat di Kabupaten Garut dan Blitar,” Rudy menambahkan.
Rudy menegaskan, hibah Ikan Koi ini merupakan kelanjutan dari kerja sama yang sudah terjalin.
Di mana pihaknya telah mengirimkan 22 ekor domba Garut berkualitas ke Blitar beberapa bulan yang lalu.
“Beberapa bulan lalu, Kami sudah mengirim 22 ekor domba Garut berkualitas baik ke Blitar,” katanya.
Bupati Garut mengatakan, rencananya budidaya Koi akan dikembangkan di Kecamatan Pangatikan.
Petani lokal juga diberikan kesempatan magang di Blitar. Harapannya, kerja sama tersebut akan meningkatkan keterampilan untuk berorientasi pada pasar ekspor dan meningkatkan kesejahteraan mereka.
BACA JUGA:
30 Makam di Astana Kalong Garut Dipindahkan, Ini Alasannya
“Nanti beberapa petani Garut bisa magang di Blitar. Terima kasih, semoga kerja sama daerah ini bisa meningkatkan kemampuan para petani koi untuk bisa berorientasi ekspor dan meningkatkan kesejahteraan,” pungkasnya.
Kepala Disnakkan Blitar, Toha Mashuri mengatakan, Kunker tersebut tindak lanjut dari perjanjian kerja sama.
Menurutnya, Blitar memiliki beberapa potensi yang bisa dikerjasamakan. Di antaranya Koi dan ikan budidaya.
Tak hanya itu, Kabupaten Blitar juga sebagai pemasok 30 persen kebutuhan telur nasional.
(Bambang Fouristian)