Kamis 12 Desember 2024

Ribuan Calon Siswa Dibatalkan dari Kepesertaan PPDB Jabar 2023 Karena Terindikasi Memanipulasi KK

BANDUNG,FOKUSJabar.id: Sebanyak 4.791 calon siswa SMA/SMK dibatalkan kepesertaan dalam Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023 Jabar, karena terindikasi melakukan kecurangan. 

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Wahyu Mijaya mengatakan, yang dibatalkan kepesertaannya itu akibat dari manipulasi Kartu Keluarga (KK) yang tidak sesuai dengan aslinya dan Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS). 

“Ada beberapa penyebab kita menolak 4.791 calon siswa terkait ketidaksesuaian data saat mendaftar berbagai jalur di PPDB. Misalnya terkait dengan dokumen KK dan titik koordinatnya, nilai rapor, dokumen program penanganan kemiskinan serta ketidaksesuaian dengan dokumen prestasi kejuaraan,” ujar Wahyu usai mendampingi Gubernur Jabar Ridwan Kamil dalam pembukaan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) serentak di SMK Negeri 12, Kota Bandung, Senin (17/7/2023). 

BACA JUGA: PPDB Jabar 2023, Asda 1 Jabar Pilih Sekolahkan Anak Ke Swasta

Wahyu menuturkan, dari pengalaman tersebut, pihaknya membentuk tim evaluasi untuk melakukan penilaian dan perbaikan sistem PPDB tahun depan, seperti juga evaluasi yang telah dilakukan tahun lalu untuk pelaksanaan PPDB 2023. 

“Kita sudah membentuk tim evaluasi untuk menilai dan memperbaiki sistem PPDB tahun 2024. Mana saja yang harus kita pertahankan dan mana saja yang harus kita perbaiki,” katanya. 

Wahyu menjelaskan pula, bagi calon siswa tidak mampu yang tidak lolos masuk sekolah negeri, pemerintah tetap membantu mereka untuk bersekolah di swasta dengan memberikan bantuan keuangan untuk proses masuk sekolah. 

“Kita anggarkan sebesar Rp 2 juta per siswa, yang kita berikan satu kali saja di awal masuk sekolah dan tahun ini kita mengalokasikan untuk 7.500 siswa,”

kata dia.

BACA JUGA: PPDB Jabar Terindikasi Banyak Kecurangan, Ini Kata Ketua LP Ma’arif Jabar

Ia memastikan, tim evaluasi akan bekerja secepatnya untuk merumuskan perbaikan yang diperlukan dalam proses PPDB tahun depan. 

“Kita akan evaluasi perbaikan-perbaikan mana yang menjadi ranah kabupaten kota, provinsi, maupun pusat. Insyaallah segera keluar hasilnya,” katanya. 

Berita Terbaru

spot_img